Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Masyarakat Pontianak Terbiasa Bertaruh Nyawa di Sampan

Kompas.com - 18/01/2022, 19:19 WIB
Kompasianer Jeniffer Gracellia,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

Ongkos menumpangi sampan pun selalu naik seiring kenaikan harga bahan bakar minyak karena menggunakan mesin motor.

Ketika artikel ini ditulis, tiket sampan untuk 1 orang dikenai biaya Rp 2.000, dan untuk pelajar biasanya ditarif Rp 1.000. Selain penumpang manusia, sepeda juga bisa dibawa ke atas sampan.

Baca juga: 4 Manfaat dan Fungsi Plafon Rumah Tinggi yang Perlu Anda Tahu

Satu sampan dapat membawa penumpang sebanyak 8-10 orang, walaupun kadang ada pengayuh sampan yang berusaha memasukkan penumpang melebihi kapasitas maksimal.

Pengayuh sampan juga biasanya menunggu sampan penuh terlebih dahulu, tapi jika Anda buru-buru dan bersedia membayar Rp 10.000, sampan bisa langsung jalan tanpa menunggu.

Penulis juga sering menemukan turis yang khusus menyewa sampan untuk berkeliling menyisir Sungai Kapuas (bukan hanya menyebrang) untuk melihat masyarakat yang tinggal di tepi sungai, menikmati pemandangan matahari terbenam, ataupun melihat Jembatan Kapuas dari sisi lain.

Bertaruh nyawa

Walaupun sampan menjadi alat transportasi umum di Pontianak, namun banyak juga masyarakat yang enggan menggunakannya.

Hal ini karena sampan tidak dilengkapi dengan alat pengaman seperti pelampung.

Tidak sedikit media yang memberitakan kasus sampan yang terbalik di tengah Sungai Kapuas dan menelan korban jiwa. Kebanyakan korban tidak bisa berenang dan tenggelam.

Apalagi ditambah dengan cerita-cerita mistis mengenai makhluk yang tinggal di dasar Sungai Kapuas.

Selain karena tidak dilengkapi alat pengaman, cuaca juga menjadi penyebab sampan menjadi tidak aman.

Angin yang kencang membuat ombak di sungai menjadi besar apalagi ditambah dengan hujan deras yang menyebabkan sampan menjadi oleng.

Keahlian pengayuh sampan menjadi satu-satunya "pegangan" para penumpang sampan agar dapat sampai ke seberang sungai dengan selamat.

Untuk penulis sendiri, naik sampan seakan-akan menyerahkan nyawa kepada pengayuh. Jadi pasrah saja.

Baca juga: Vaksinasi Booster: Cara Cek Jadwal, Lokasi, dan Jenis Vaksin yang Digunakan

Meskipun tidak aman, sampan tetap menjadi alat transportasi masyarakat Pontianak untuk menghemat waktu.

Jika menggunakan kendaran bermotor, untuk menyebrangi Sungai Kapuas harus melewati 2 jembatan terlebih dahulu yang tentu memakan lebih banyak waktu. Apalagi ditambah dengan kemacetan yang kerap terjadi di jembatan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com