Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Masyarakat Pontianak Terbiasa Bertaruh Nyawa di Sampan

Kompas.com - 18/01/2022, 19:19 WIB
Kompasianer Jeniffer Gracellia,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

KOMPAS.com - Anak-anak sekolah dan masyarakat di Pontianak terbiasa menaiki sampan menyeberangi Sungai Kapuas ketika mereka hendak pergi ke sekolah atau beraktivitas lainnya.

Tidak seperti di Jakarta dan kota-kota besar lain dengan banyaknya alat transportasi modern yang tersedia, di Pontianak, sampan masih menjadi pilihan masyarakat walaupun harus bertaruh nyawa.

Mereka menumpangi sampan dengan menyeberangi sungai terpanjang di Indonesia itu karena tidak ada pilihan transportasi lain.

Meski harus bertaruh nyawa, namun mereka sudah terbiasa menaiki sampan, dan itu pun pernah dialami penulis sendiri ketika masih bersekolah.

Sungai terpanjang di Indonesia

Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia dan menjadi rumah untuk lebih dari 700 jenis ikan, di mana 12 jenisnya termasuk ikan langka dan 40 lainnya termasuk jenis ikan yang terancam punah.

Baca juga: Mahasiswa yang Baru Lulus Sarjana Bakal Alami Fresh Graduate Syndrome, Apa Itu?

 

Dengan panjang mencapai 1.143 km, Sungai Kapus berawal dari Pegunungan Muller, Kabupaten Putussibau dan mengalir melewati Kabupaten Sintang, Sekadau, Sanggau dan berakhir di Selat Karimata yang menghubungkan Laut Jawa dan Laut Cina Selatan.

Jika melihat lambang Kota Pontianak, Anda dapat melihat bagaimana Sungai Kapuas membelah kota Pontianak menjadi 3 bagian dan dihubungkan dengan 2 jembatan, yaitu Jembatan Kapuas dan Jembatan Landak.

Selain jembatan, masyarakat Pontianak juga memiliki alternatif lain untuk menyeberangi sungai, yaitu dengan menggunakan kapal feri penyeberangan atau sampan.

Apa itu sampan

Bukan hanya di Pontianak, sampan juga banyak digunakan oleh masyarakat asal Asia Tenggara seperti di Malaysia, Indonesia, Bangladesh, Myanmar, Sri Lanka, dan Vietnam.

Sampan sepertinya sudah populer digunakan sejak dulu, tepatnya sejak 684 Masehi di mana ditemukan kata “sampan” di salah satu prasasti yang ditulis dengan bahasa Melayu.

Sampan sendiri berasal dari bahasa Kanton. Sam berarti tiga dan Pan bermakna papan. Maksud dari “tiga lembar papan” ini merujuk rancangan dari pembuatan sampan yang terdiri dari selembar papan yang datar menjadi dasar dan dua lembar papan lainnya dipasang menjadi sisi kanan dan kiri.

Sampan kebanyakan digunakan oleh nelayan untuk berlayar sekitar sungai atau danau untuk menangkap ikan, walaupun di berbagai daerah juga digunakan sebagai alat transportasi.

Untuk menggerakan sampan pun terdapat berbagai macam tenaga yang digunakan, seperti menggunakan dayung, layar, atau dipasangi motor.

Ongkos naik sampan

Untuk naik sampan pun tidak bisa di tempat sembarangan, kecuali memang Anda memiliki sampan sendiri. Untuk menggunakan jasa penyebrangan dengan sampan, masyarakat harus menuju pelabuhan sampan yang tersebar sepanjang Sungai Kapuas.

Walaupun jumlahnya banyak, namun pelabuhan memiliki rutenya masing-masing. Misalnya rute Alun-alun Pontianak-Pasar Puring yang selalu penulis gunakan karena tidak jauh dari tempat tinggal penulis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com