Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Kompas.com - 29/04/2024, 18:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dalam satu cangkir air tebu mengandung:

  • Kalori: 184
  • Protein: 0 gram
  • Lemak: 0 gram
  • Gula: 50 gram
  • Karbohidrat 50 gram

Seperti yang dilihat, air tebu mengandung 50 gram gula atau setara dengan 12 sendok teh gula.

Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding 9 dan 6 sendok teh total gula harian yang direkomendasikan oleh American Heart Association (AHA) untuk pria dan wanita.

Sementara itu menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung.

Baca juga: Cerita di Balik Lampion, Tebu dan Terong Susu yang Mewarnai Imlek

Bolehkah penderita diabetes minum air tebu?

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengatakan, seperti minuman tinggi gula lainnya, air tebu adalah pilihan yang kurang baik untuk penderita diabetes.

Sebab, asupan minuman yang tinggi gula dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh ke tingkat yang berbahaya. Oleh karena itu, disarankan agar penderita diabetes menghindari minuman ini.

Meski demikian, Toto mengatakan bahwa penderita diabetes terkontrol diperbolehkan untuk mengonsumsi air tebu, namun harus dibatasi.

Adapun bila mereka merasakan gelaja lemas atau lainnya, segera berhenti minum air tebu dan memeriksakan kondisinya ke dokter untuk memastikan kadar gula darah terjaga dengan baik.

"Penderita diabetes kan ada yang terkontrol dan tidak, kalau yang tidak terkontrol maka air tebu tidak boleh dikonsumsi sama sekali," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/4/2024).

"Akan tetapi untuk penderita diabetes terkontrol yang rutin minum obat diperbolehkan untuk minum sedikit air tebu," imbuhnya.

Sebab, Toto mengatakan, air tebu adalah bentuk glukosa murni yang merupakan monosakarida yang tidak baik untuk penderita diabetes.

"Air tebu gulanya adalah glukosa murni yang tidak baik untuk penderita diabetes. Karena penderita diabetes baiknya mengonsumsi gula komplek seperti nasi, meskipun harus tetap dibatasi," jelasnya.

Sementara itu, penelitian tabung reaksi pada ekstrak tebu menunjukkan bahwa antioksidan polifenolnya dapat membantu sel pankreas memproduksi lebih banyak insulin, yakni hormon yang mengatur gula darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Tren
Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com