Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dubai Dilanda Banjir, Kota dan Bandara Lumpuh

Kompas.com - 17/04/2024, 16:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dubai, Uni Emirat Arab dilanda hujan ekstrem pada Selasa (16/4/2024) malam.

Dikutip dari AP News hujan di Dubai mulai turun pada Senin (15/4/2024) malam dan semakin meningkat pada Selasa (16/4/2024.

Dubai biasanya mencatat curah hujan sekitar lima inci dalam setahun. Namun, hujan yang turun pada Selasa malam itu setara dengan jumlah tersebut.

Ini adalah curah hujan terbesar dalam 75 tahun, Pusat Meteorologi Nasional dan pemerintah mengumumkan melalui media sosial.

Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG

Lumpuhkan kota dan bandara

Rumah-rumah dan jalan-jalan utama di Dubai terendam banjir, sehingga banyak mobil yang ditinggalkan pemiliknya, dilansir dari Sky News.

Bahkan, banjir ini juga melumpuhkan Bandara Internasional Dubai, bandara tersibuk kedua di dunia.

Video rekaman genangan banjir di sekitar landasan pacu Bandara Internasional Dubai beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat sebuah pesawat menerobos genangan banjir.

“Bandara bekerja keras dengan tim tanggap dan mitra layanannya untuk memulihkan operasi normal dan meminimalkan ketidaknyamanan bagi pelanggan kami,” ujar juru bicara Bandara Internasional Dubai.

Salah satu maskapai bernama Flydubai mengatakan, semua penerbangannya dari Dubai dihentikan sementara waktu pada Rabu (17/4/2024).

Penumpang diminta untuk menanyakan kondisi atau informasi terbaru mengenai status penerbangan mereka kepada setiap maskapai.

Baca juga: Masuk Pancaroba, BMKG Ungkap Indonesia Rawan Puting Beliung dan Hujan Es

Penyebab hujan esktrem di Dubai

Diketahui, Dubai memiliki iklim yang panas dan kering, seperti wilayah Uni emirat Arab lainnya. Kondisi ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada Selasa.

Dilansir dari CNN, curah hujan deras seperti itu akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Saat atmosfer terus-menerus menghangat, hal itu akan menyerap lebih banyak kelembapan dan mengeluarkannya dalam bentuk hujan yang bisa lebih ekstrem.

Hujan yang melanda Dubai, dikaitkan dengan sistem badai lebih besar yang melintasi Semenanjung Arab dan bergerak melintasi Teluk Oman.

Fenomena yang sama juga menyebabkan hujan ekstrem di wilayah sekitar Oman dan Iran bagian tenggara.

Baca juga: Kisah Sepasang Kekasih yang Selamat dari Sambaran Petir berkat Bergandengan Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com