Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

Kompas.com - 16/04/2024, 07:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

2. Hitam hitam

Teh hitam berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau. Oleh karena itu, seperti teh hijau, seseorang juga akan mendapatkan manfaat efek yang sama dalam pengendalian diabetes.

Sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2019 mencatat, beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa minum teh hitam, hijau, atau oolong dapat mengurangi risiko terkena diabetes atau komplikasi diabetes.

Selain itu, para peneliti menyarankan teh (termasuk teh hitam) untuk dikonsumsi penderita diabetes lantaran memiliki kemungkinan bekerja di dalam tubuh dengan meningkatkan resistensi insulin, memainkan peran seperti insulin, serta mengurangi respons peradangan.

Studi lain pada yang dilakukan pada tahun 2017 menemukan bahwa minum teh hitam setelah mengonsumsi gula membantu mengontrol glukosa darah.

Penelitian kecil ini mengamati orang-orang dengan pradiabetes dan juga orang-orang tanpa diabetes.

Baca juga: 7 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Teh dalam Sehari, Apa Saja?

3. Teh kamomil

Penderita diabetes membutuhkan jam tidur malam yang cukup untuk mencegah lonjakan gula darah dalam tubuhnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kurang tidur satu malam saja dapat menyebabkan tubuh Anda memproduksi insulin kurang efektif, sehingga berpotensi meningkatkan kadar gula darah Anda.

Salah satu pilihan yang bagus untuk penderita diabetes yang memiliki masalah dengan jam tidurnya yakni dengan mengonsumsi teh herbal kamomil yang bebas kafein.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan, ketika wanita dengan kualitas tidur yang buruk (karena baru saja melahirkan) minum teh kamomil selama dua minggu, mereka mengalami lebih sedikit masalah kualitas tidur dan gejala depresi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak meminum teh tersebut.

Peneliti mengatakan, wanita-wanita tersebut tidak menderita diabetes. Namun bukan berarti teh kamomil tidak memberikan manfaat bagi orang-orang ini.

Diabetes dianggap sebagai kondisi peradangan, dan seiring dengan asupan makanan yang tepat, kualitas tidur yang baik penting dalam mengurangi peradangan,” kata peneliti yang berbasis di York, Pennsylvania dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Selain itu, teh kamomil juga dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin dan pengelolaan glukosa serta dapat membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan manfaat pada resistensi insulin dan penanda peradangan pada peserta penelitian dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi teh kamomil tiga kali sehari (setelah makan) selama delapan minggu.

Baca juga: 7 Kelompok yang Sebaiknya Membatasi Minum Teh Hitam, Siapa Saja?

4. Teh jahe

Menyesap secangkir teh jahe dapat memberikan sensasi yang menyegarkan, terutama jika Anda menderita diabetes.

Hal ini diungkapkan oleh tinjauan dari tahun 2015 yang menunjukkan bahwa suplemen jahe secara teknis merupakan bentuk yang lebih manjur dibanding teh dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes tipe 2, serta A1C.

Kemudian, penelitian kecil yang diterbitkan pada tahun 2015 mengamati penderita diabetes (tidak menggunakan insulin) yang mengonsumsi suplemen jahe selama tiga bulan untuk meningkatkan kontrol glikemiknya.

Peneliti melihat adanya hasil yang signifikan antara kelompok jahe dan kelompok kontrol.

Jahe dapat mempengaruhi kontrol glikemik dalam tubuh dengan menghambat enzim yang terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat serta meningkatkan sensitivitas insulin.

Hasilnya, para peneliti mencatat, ada lebih banyak penyerapan glukosa ke dalam jaringan adiposa perifer dan otot rangka.

Baca juga: Kopi Vs Teh Hijau, Manakah yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?

5. Teh hibiscus

Teh hibiscus adalah teh herbal yang terbuat dari ekstrak bunga kembang sepatu. Teh ini memiliki rasa asam dan tajam yang menyegarkan dan juga berperan dalam membantu mengelola diabetes.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, selain membantu mengelola diabetes, teh ini juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. 

“Minum 8 ons atau 226 g teh kembang sepatu dua kali sehari ditemukan mengurangi tekanan darah sistolik pada individu dengan diabetes dalam periode satu bulan, yang merupakan kabar baik bagi populasi ini, karena mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular,” kata Palinski-Wade.

Selain itu, tinjauan dari tahun 2015 menemukan, teh kembang sepatu secara signifikan membantu menurunkan angka tekanan darah sistolik dan diastolik.

Baca juga: Cara Baru Menikmati Teh Tanpa Menambahkan Gula, Ilmuwan Klaim Jauh Lebih Sehat

6. Teh papermint

Minum teh peppermint setiap hari dapat membantu tubuh merasa lebih tenang dan mengontrol gula darah dalam tubuh.

“Bagi penderita diabetes tipe 2 yang memiliki tingkat stres tinggi, efek menenangkan dari teh peppermint mungkin bermanfaat, karena berkurangnya stres seringkali dapat meningkatkan kadar glukosa darah,” kata Palinski-Wade.

Stres dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh dan membuatnya lebih sulit dikendalikan, menurut University of California di San Francisco.

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2009, para peneliti menemukan bahwa aroma peppermint dapat membantu mengurangi kecemasan, frustrasi, dan kelelahan.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Teh bagi Usia Paruh Baya, Salah Satunya Menurunkan Risiko Pikun

7. Teh rooibos

Dikutip dari Healthline, teh rooibos adalah minuman tradisional yang terbuat dari daun semak Afrika Selatan.

Teh ini mengandung antioksidan tinggi dan memiliki berbagai kandungan mikronutrien yang diperlukan oleh tubuh untuk memelihara fungsi organ, seperti besi, zinc, dan mangan.

Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, namun model laboratorium menunjukkan bahwa teh rooibos dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Di mana, penurunan berat badan merupakan faktor kunci dalam membantu penderita pradiabetes menunda atau mencegah timbulnya diabetes tipe 2, menurut penelitian.

Penulis penelitian tersebut juga menyimpulkan, penurunan berat badan dapat membantu orang yang sudah menderita diabetes tipe 2 mengontrol gula darahnya dengan lebih baik dan berpotensi mengurangi perkembangan penyakit tersebut.

Sebuah penelitian laboratorium menemukan, rooibos dapat membantu menghentikan pembentukan sel lemak, yang menurut para peneliti dapat berperan dalam pencegahan obesitas.

Selain itu, teh rooibos juga mengandung senyawa tumbuhan yang disebut aspalathin, yang memiliki sifat penurun glukosa, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019.

Penelitian yang dilakukan di laboratorium ini lebih lanjut menemukan bahwa senyawa tersebut dapat membantu membalikkan komplikasi terkait penyakit metabolik.

Penyakit metabolik atau sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi seperti kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang dan gula darah tinggi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke serta diabetes tipe 2, menurut Mayo Clinic.

Penelitian tahun 2009 pada hewan dengan diabetes tipe 2 menemukan bahwa aspalathin membantu meningkatkan intoleransi glukosa dan mungkin bermanfaat dalam membantu mengontrol gula darah untuk diabetes tipe 2.

Selain itu, sebuah penelitian pada tahun 2011 pada manusia menemukan bahwa minum teh rooibos membantu menurunkan kadar kolesterol “jahat” LDL dan trigliserida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com