KOMPAS.com - Iran dikabarkan telah memberi tahu Turkiye sebelum melancarkan operasi melawan Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Tidak hanya itu, Washington (Amerika Serikat) pun disebut telah menyampaikan kepada Teheran (Iran) melalui Ankara (Turkiye) bahwa tindakan apa pun yang diambil harus "dalam batas-batas tertentu".
Sumber Turkiye yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, Menteri Luar Negeri Hakan Fidan telah berbicara dengan rekan-rekannya di Amerika Serikat (AS) dan Iran dalam seminggu terakhir.
Pembicaraan antara petinggi negara tersebut diklaim membahas seputar rencana dan kemungkinan perkembangan operasi Iran melawan Israel.
Awal pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Fidan untuk menjelaskan bahwa eskalasi di Timur Tengah bukanlah kepentingan siapa pun.
"Iran memberi tahu kami sebelumnya tentang apa yang akan terjadi. Kemungkinan perkembangan juga muncul selama pertemuan dengan Blinken, dan mereka (AS) menyampaikan kepada Iran melalui kami bahwa reaksi ini harus dalam batas tertentu," kata sumber tersebut.
Sumber mengungkapkan, Fidan berujar kepada rekannya dari Iran melalui panggilan telepon, menyebut tidak ingin ada ketegangan lebih lanjut setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal ke Israel.
Menanggapi, Iran mengatakan operasinya merupakan respons terhadap serangan Israel di kedutaan besarnya di Damascus, Suriah, pada 1 April 2024.
Baca juga: Akibat Serangan Awal Iran, Israel Disebut Alami Kerugian Rp 1,6 Triliun
Sumber pun melanjutkan, Iran telah menegaskan bahwa operasinya tidak akan lebih dari itu.
Iran, yang bertetangga dengan Turkiye, telah bersumpah akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damascus yang menewaskan tujuh petugas Korps Garda Revolusi Islam.
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan, Fidan turut mengadakan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron.
"Kedua pejabat sepakat bahwa kawasan tersebut tidak boleh mengalami eskalasi lebih lanjut," terang sumber diplomatik.
Baca juga: Merunut Hubungan Iran dan Israel, Dulu Kawan, Kini Menjadi Lawan
Kementerian Luar Negeri Turkiye kemudian mengonfirmasi kontak tersebut melalui sebuah pernyataan.
Turkiye, yang mengecam Israel atas perbuatannya di Gaza, Palestina, menegaskan tidak ingin ketegangan lebih lanjut berlangsung di wilayah tersebut.