KOMPAS.com - Israel mengeklaim 99 persen rudal dan pesawat tak berawak atau drone yang dilancarkan Iran pada Sabtu (13/4/2024) dapat ditangkis.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, Iran menembakkan 170 pesawat tak berawak, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik.
Meski begitu, beberapa rudal balistik yang ditembakkan Iran mampu menerobos sistem pertahanan udara Israel.
Serangan Iran pada Sabtu menyebabkan pangkalan udara Israel mengalami kerusakan kecil.
"Keberhasilan strategis yang sangat signifikan," ujar Daniel dikutip dari Associated Press.
Baca juga: Ini Peringatan Iran jika Israel dan AS Lakukan Serangan Balasan
Iran melancarkan serangan sebagai bentuk balas dendam setelah dua jenderalnya tewas akibat serangan Israel pada 1 April 2024.
Pada saat itu, Israel menyerang sebuah gedung konsuler Iran yang berlokasi di Suriah.
Serangan yang dilancarkan oleh Iran pada Sabtu menandai serangan militer secara langsung ke Israel untuk pertama kalinya.
Kedua negara telah terlibat permusuhan selama beberapa dekade sejak Revolusi Islam pada 1979 di Iran.
Buntut serangan Iran ke Israel, beberapa negara mengecam aksi ini dan menilainya sebagai tindakan yang sembrono.
Salah satunya dikatakan oleh Perancis yang menyebut bahwa serangan Iran ke Israel mempertaruhkan potensi eskalasi militer.
Terkait serangan Iran ke Israel, Hagari menuturkan, militer Israel telah dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi keamanan negaranya.
Namun, ia mengingatkan bahwa peristiwa tersebut belum berakhir dan puluhan pesawat tempur Israel masih berada di langit.
Baca juga: Yordania, Lebanon, dan Irak Buka Kembali Wilayah Udara Usai Serangan Iran ke Israel
Al Jazeera memberitakan bahwa serangan Iran ke Israel terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 GMT atau sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut para pejabat Amerika Serikat (AS), serangan Iran terjadi selama lima jam.