Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memiliki "Vibes" Senada, Tata Kota Malang dan Bandung Disebut Dirancang oleh Satu Orang yang Sama, Benarkah?

Kompas.com - 13/04/2024, 12:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Karsten menghabiskan sisa umurnya di kamp interniran atau kamp konsentrasi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia sampai meninggal di tahun 1945.

Baca juga: Citayam, Desa di Kabupaten Bogor yang Tersohor sejak Zaman Kolonial Belanda

Karakteristik rancangan Karsten

Asep menyampaikan, gaya arsitektur yang dibawa Karsten dalam rancangan tata kota di Hindia Belanda berkarakteristik wilayah setempat.

“Karsten sedikit ‘anti berbau kolonial’, maka ia membangun kota berdasarkan karakteristik setempat,” tutur Asep.

Sehingga, gaya arsitektur karsten adalah perpaduan Eropa, namun dominan dengan desain lokalnya. Kemudian, perpaduan antara Eropa dan lokal di Indonesia ini disebut sebagai arsitektur indis.

Dilansir dari Kompas.id (2/6/2018), rancangan arsitektur Karsten lebih kepada semangatnya melayani seluruh masyarakat, bukan hanya segelintir elite.

Hal tersebut karena idealismenya sebagai seorang sosialis yang bisa ia salurkan melalui profesinya.

Sebagai arsitek, karyanya meliputi rumah pribadi, kantor perusahaan, dan bangunan umum, baik itu pasar, sekolah, masjid, stasiun, maupun balai kota.

Dibandingkan sebagai arsitek, Karsten lebih menemukan dunianya sebagai perencana kota, yang memungkinkan dirinya menyalurkan idealisme sosialis yang ia bawa.

”Untuk beberapa tahun, saya pernah berharap dapat melepaskan diri dari pekerjaan arsitektur, kecuali mungkin untuk perumahan rakyat, dan mengabdikan waktu saya sepenuhnya untuk pekerjaan perencanaan (kota). Saya semakin tidak menyukai bangunan untuk orang kaya,” tulis catatan pribadinya pada 1930.

Diperkirakan, pemikiran-pemikiran sosialismenya sudah ada sejak tahun awal dia sebagai mahasiswa di Delft Technische Hoogeschool, Belanda (1905-1909).

Saat itu, ia sudah menjadi anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda dan Asosiasi Insinyur dan Arsitek Sosial Demokrat sebagai wadah profesionalnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gubernur Jenderal VOC Adriaan Valckenier Meninggal Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com