Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakiraan BMKG: Wilayah Hujan Lebat dan Angin Kencang 11-12 April 2024

Kompas.com - 11/04/2024, 05:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Baca juga: BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 April 2024

Penyebab cuaca ekstrem Indonesia

Guswanto menjelaskan bahwa siklon tropis Olga yang memicu cuaca ekstrem di Indonesia berada di Samudera Hindia selatan Kepulauan Nusa Tenggara.

Siklon tropis tersebut bergerak dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau sekitar 74 kilometer per jam dan tekanan udara maksimum 998 hPa.

Siklon tropis Olga diprediksi bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi melemah dalam 12 jam ke depan.

Meski begitu, siklon tropis Olga menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di sekitarnya sehingga memicu peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di sisi lain, Guswanto juga menerangkan, pihaknya turut mendeteksi sirkulasi siklonik di perairan utara Jawa Timur dan Papua Selatan.

Sirkulasi siklonik membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga Sumatera Selatan.

Daerah konvergensi juga terbentuk di Selat Karimata, dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Laut Banda hingga Laut Seram, dan Papua Barat hingga Papua Pegunungan.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Aceh, Sumatera Barat hingga Jambi, Jawa Barat hingga Perairan utara Jawa Timur, Kalimantan Barat, NTB, Laut Timor, dan Sulawesi Tengah.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," jelas Guswanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com