Dalam pernyataan tersebut, Pemerintah Brunei juga menegaskan belum menjalin komunikasi resmi untuk membahas proyek tersebut.
"Pada waktu yang sama, belum ada diskusi secara resmi di tingkat pemerintah mengenai pembangunan proyek kereta cepat antar-negeri tersebut," tulis Pemerinah Brunei.
Bagi Pemerinah Brunei, diskusi resmi antarnegara dan pihak-pihak terkait sangat diperlukan, mengingat proyek tersebut berskala besar.
Baca juga: Cara Mendapatkan Layanan Khusus bagi Penumpang Prioritas Kereta Cepat Whoosh
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima proposal dari Brunergy Utama terkait proyek pembangunan Trans-Borneo.
"Belum ada (proposal masuk) kalau ke kemenhub. Kurang tahu kalau ke kementerian atau lembaga lain," jata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/4/2024).
Adita juga mengatakan bahwa Kemenhub belum membahas soal pembangunan kereta cepat lintas negara itu.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal juga mengatakan bahwa pembangunan kereta cepat Trans-Borneo itu masih berupa usulan.
"Belum ada omongan ke kita. Tahu-tahu dia ngeluarin saja ke Kalimantan. Trasenya belum tahu, belum ada omongan sedikit pun," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (2/4/2024).
Meskipun begitu, Kemenhub tidak menutup kemungkinan realisasi proyek KA Trans-Borneo, apabila ada investor yang bersedia membiayai pembangunannya.
Namun, hingga saat ini belum ada kajian lebih lanjut terkait proyek tersebut, baik dari sisi perkiraan permintaan (forecast demand), trase, hingga studi kelayakan (feasibility study).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.