Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Pola Makan agar Sehat dan Panjang Umur, Termasuk Berpuasa

Kompas.com - 07/04/2024, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan merupakan salah satu faktor yang mendukung seseorang untuk tetap sehat dan berumur panjang.

Bahkan, menerapkan pola makan tertentu disebut dapat mencegah penyakit kronis, seperti jantung dan kanker, yang berkorelasi dengan panjang umur.

Peneliti melabeli lima lokasi di dunia sebagai Zona Biru atau Blue Zone karena dihuni oleh penduduk dengan fisik sehat dan berusia panjang hingga lebih dari 100 tahun.

Dilansir dari BBC Good Food, Blue Zone terdiri dari lima lokasi, yakni Okinawa (Jepang), Ikaria (Yunani), Sardinia (Italia), Nicoya (Kosta Rika), dan Loma Linda (California, Amerika Serikat).

Pola makan dan kebiasaan gaya hidup sehat di wilayah-wilayah tersebut pun membantu penduduknya menikmati usia tua tanpa penyakit.

Lantas, bagaimana cara makan agar sehat dan panjang umur?

Baca juga: 5 Jenis Ikan Ini Bantu Memperpanjang Umur, Rutin Dikonsumsi Warga Zona Biru


Pola makan agar sehat dan panjang umur

Direktur Longevity Institute di University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat Valter Longo mengungkapkan, diet atau aturan makan khusus adalah hal yang paling penting untuk meningkatkan angka harapan hidup.

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah Longo menghabiskan hampir 20 tahun waktunya untuk mempelajari umur panjang di Italia, termasuk Sardinia.

"Saya merekomendasikan apa yang saya sebut diet umur panjang, yang mengambil banyak hal berbeda," kata Longo dikutip dari CNBC.

Secara umum, menurutnya, diet panjang umur yang ideal meliputi konsumsi makanan sebagai berikut:

  • Kebanyakan menerapkan vegan, tidak makan daging atau bahan olahannya
  • Asupan buah relatif sedikit, tetapi asupan sayurnya tinggi
  • Kacang-kacangan (legume), seperti lentil, kedelai, kacang merah, dan kacang polong
  • Kacang pohon (tree nut), contohnya kemiri, almond, kacang tanah, dan kacang mete
  • Biji-bijian utuh (whole grains), seperti gandum, beras, dan sorgum
  • Ikan tiga atau empat kali seminggu.

Baca juga: Jalan Kaki 15.000 Langkah Seminggu Bisa Memperpanjang Umur 3 Tahun

Khusus orang dengan usia 20-70 tahun, Longo menyarankan untuk tidak mengonsumsi daging merah seperti sapi dan kambing, serta daging putih termasuk unggas.

"Mungkin dua atau tiga butir telur seminggu paling banyak, sedikit keju dan sangat sedikit produk hewani," ucapnya.

Longo juga merekomendasikan untuk membatasi makan apa yang disebutnya sebagai "lima P bermasalah", meliputi:

  • Kentang (potato)
  • Pasta
  • Piza
  • Protein
  • Roti (pane).

Menurut Longo, bahan pangan dan makanan tersebut memiliki komposisi yang sangat bagus. Namun, orang-orang lebih sering mengonsumsinya dalam jumlah banyak.

"Dan mereka (makanan) menjadi gula dengan sangat cepat, hampir sama cepatnya dengan gula meja," ujarnya.

Baca juga: Studi: Pakai Gula atau Tanpa Gula, Kopi Bermanfaat Memperpanjang Umur

Berpuasa berkontribusi pada umur panjang

Longo percaya, berpuasa atau menahan makan selama waktu tertentu turut berkontribusi terhadap umur panjang.

Dia bahkan merekomendasikan puasa selama 12 jam setiap hari. Artinya, dalam waktu 24 jam sehari, setengahnya digunakan untuk berpuasa.

"Saya merekomendasikan puasa 12 jam setiap hari. Katakanlah Anda makan antara jam 8 pagi hingga 8 malam, (atau) jam 7 pagi hingga 7 malam," paparnya.

Masyarakat juga dapat menerapkan fasting mimicking diet atau pola makan meniru puasa secara berkala selama lima hari sekaligus.

Fasting mimicking diet atau FMD adalah program yang bertujuan untuk meniru efek puasa, tetapi tetap memperbolehkan asupan makanan tertentu.

Baca juga: Tren Pemurnian Darah Marak di China, Diklaim Bisa Perpanjang Umur dan Turunkan Berat Badan

Pola makan meniru puasa melibatkan pola makan tinggi lemak tak jenuh dan rendah kalori, protein, dan karbohidrat secara keseluruhan.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications dengan Longo sebagai penulis seniornya menemukan, kesehatan makhluk hidup yang menjalankan pola makan meniru puasa dikaitkan dengan berkurangnya usia biologis.

Usia biologis merujuk pada usia organ tubuh seseorang. Usia ini dapat memprediksi berapa lama waktu yang tersisa, serta seberapa besar kemungkinan seseorang terkena penyakit kronis.

Studi yang sama juga menemukan, pola makan meniru puasa dikaitkan dengan rendahnya risiko terkena penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

"Masa-masa puasa mungkin merupakan kunci untuk mempertahankan fungsi dan tetap awet muda," tutup Longo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com