Inggrid menjelaskan, ibu hamil yang mengonsumsi sayur daun kelor dari kelor segar tentu tidak akan mengalami kontraksi.
Demikian pula jika mengonsumsi simplisia untuk dicampurkan ke dalam makanan lain, seperti bubur, jus, atau smoothies.
"Itu (mencampur bubuk daun kelor) tidak banyak paling maksimal dua sendok teh sekali makan, juga tidak akan menimbulkan kontraksi pada ibu hamil," terangnya.
Namun, hasil berbeda mungkin terjadi jika ibu hamil mengonsumsi bagian kelor lain, seperti akar, kulit akar, atau bijinya.
Inggrid menyampaikan, bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan kontraksi, yang berpotensi membahayakan ibu hamil.
"Jadi tidak bisa disebutkan oh ini efek samping dari konsumsi kelor. Harus jelas dulu yang dikonsumsi kelor bagian apa," kata dia.
Efek samping serupa juga mungkin terjadi jika menggunakan ekstrak daun kelor dalam bentuk kapsul.
Menurut Inggrid, masyarakat perlu memperhatikan apakah daun kelor yang dimakan dalam bentuk segar, bubuk, atau kapsul.
Baca juga: Banyak Ditemukan di Pinggir Jalan, Ini 10 Manfaat Daun Kelor
Terkait interaksinya dengan obat hipertensi dan tiroid, Inggrid menjelaskan, tidak akan memicu efek samping jika yang dimakan daun kelor segar atau bubuk kering.
"Yang memang perlu lebih dipertimbangkan adalah ketika ekstrak dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi berbarengan dengan obat hipertensi," ujarnya.
Kendati demikian, pasien umumnya bisa tetap mengonsumsi dengan memberikan jeda minum sekitar satu jam.
Pasien juga perlu memantau kondisi tekanan darah agar tidak turun drastis karena ekstrak daun kelor bermanfaat membantu menurunkan tensi.
"Ada efek penurunan tekanan darah dari obat dan daun kelor," ungkap Inggrid.
Dia mengungkapkan, ada banyak aspek yang harus diperhatikan terkait efek samping daun kelor yang tidak dapat hanya disampaikan melalui edukasi singkat di TikTok.
"Jadi harus diperhatikan juga ini kelor digunakan sebagai pangan saja atau sebagai obat. Itu juga nanti akan beda lagi efek sampingnya," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.