Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa M 5,6 yang Guncang Laut Jawa, Tidak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 03/04/2024, 17:17 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa Bumi berkekuatan M 5,6 mengguncang Laut Jawa, Jawa Timur, pada Rabu (3/4/2024) pukul 16.02.16 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa hari ini memiliki parameter update M 5,2.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 5,86 derajat Lintang Selatan (LS) dan 112,35 derajat Bujur Timur (BT).

"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 kilometer," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Kekuatan Gempa Tuban Bertambah dari M 6,0 Jadi M 6,5


Jenis dan mekanisme gempa Laut Jawa terkini

Daryono menyebut, gempa Bumi yang terjadi pada sore ini merupakan jenis gempa Bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

Hal tersebut diketahui dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata dia.

Menurut Daryono, gempa kali ini berdampak dan dirasakan di daerah Bawean dengan skala III-IV MMI.

Artinya, jika terjadi pada siang hari, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Sementara itu, di daerah Surabaya, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Blora, dan Kendal, gempa dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," tutur Daryono.

Gempa juga dirasakan oleh masyarakat di daerah Banjar, dengan skala intensitas lebih kecil, yakni I-II MMI.

Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, sementara benda-benda ringan yang digantung ikut bergoyang.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.

Baca juga: PVMBG Sebut Lokasi Pusat Gempa Tuban Alami Pelapukan dan Rawan Guncangan

Gempa susulan

Daryono mengungkapkan, gempa ini merupakan bagian rangkaian gempa Laut Jawa M 6,0 yang terjadi pada Jumat (22/3/2024) pukul 11.22.45 WIB.

Hingga Rabu pukul 16.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 454 aktivitas gempa Bumi di kawasan ini.

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak karena gempa bumi.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," imbau Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com