KOMPAS.com - Sebagian orang merasa kurang percaya diri dalam berpenampilan karena mempunyai perut yang buncit.
Dilansir dari laman Ciputra Hospital, salah satu penyebab perut buncit adalah penumpukan lemak di bagian perut.
Lemak dapat menumpuk karena seseorang meminum alkohol, mengalami obesitas, kurang berolahraga, stres, termasuk menopause.
Lemak perut sebaiknya segera dihilangkan karena kondisi ini berpotensi menyebabkan kadar kolesterol meningkat, kanker usus besar, dan diabetes.
Baca juga: Waktu Sarapan dan Makan Malam Terbaik untuk Menghilangkan Lemak Perut, Pukul Berapa?
Lemak yang menumpuk di bagian perut dapat diatasi dengan berolahraga. Namun, lemak perut juga dapat dihilangkan dengan mengonsumsi minuman tertentu.
Berikut beberapa minuman yang dapat dikonsumsi supaya lemak perut hilang.
Dilansir dari Eat This, salah satu minuman yang bisa menghilangkan lemak perut adalah air putih.
Lemak perut dapat dihilangkan dengan banyak minum air putih karena minuman ini bebas kalori dan membantu tubuh mencukupi kebutuhan air.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2019 melaporkan bahwa intervensi penurunan berat badan merekomendasikan minum air putih sebagai pengganti minuman berpemanis.
Responden yang terlibat dalam studi mampu menurunkan berat badan sebesar 5,15 persen secara rata-rata dengan minum air putih.
Penurunan berat badan yang sebenarnya dari studi tersebut berkisar 1-19 kilogram.
Baca juga: 6 Cara Membakar Lemak untuk Wanita Usia 40 Tahun ke Atas
Teh hijau berguna untuk membantu menghilangkan lemak perut karena kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) dan kafeinnya.
Kedua kandungan tersebut membantu tubuh meningkatkan metabolisme, pembakaran lemak, dan mempertahankan massa tubuh tanpa lemak sekaligus menurunkan berat badan.
Seseorang yang mengonsumsi teh hijau akan mengalami penurunan BMI, lingkar pinggang, hormon kelaparan ghrelin, dan peningkatan adiponektin, hormon yang membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih baik.
Hal tersebut terungkap dalam studi yang dipublikasikan di Clinical Nutrition di mana responden diminta mengonsumsi ekstrak teh hijau dosis tinggi selama 12 minggu yang mengandung EGCG.
Baca juga: Risiko dan Efek Samping Sedot Lemak Setelah Melahirkan