Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Setelah Operasi Caesar, Apa Saja?

Kompas.com - 03/04/2024, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah operasi caesar, seorang ibu harus mengonsumsi makanan bergizi agar tubuh cepat pulih.

Konsumsi ikan pascaoperasi sangat dianjurkan, terutama ikan laut kaya asam lemak omega 3, seperti salmon, sarden, haring, dan makerel.

Selain membantu memulihkan tubuh, makanan kaya omega 3 baik untuk perkembangan sistem saraf, otak, mata, dan pertumbuhan bayi yang nantinya disalurkan ibu melalui ASI.

Sayangnya, tidak semua jenis ikan laut dapat dimakan oleh ibu yang baru saja melahirkan, terutama jika menjalani prosedur pembedahan.

Lantas, apa saja ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar?

Baca juga: Catat, Ini Jenis Ikan yang Tidak Boleh untuk MPASI


Ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar

Pantangan makan jenis ikan tertentu setelah operasi caesar bukan karena kandungan nutrisi yang buruk untuk ibu dan bayi.

Dilansir dari Verywell Family, pantangan ini lebih dikarenakan potensi cemaran logam berat merkuri yang berdampak buruk bagi ibu dan anaknya.

Merkuri adalah unsur kimia alami yang terbawa ke udara melalui pembakaran batu bara, minyak, dan kayu sebagai bahan bakar.

Merkuri yang ada di udara dapat jatuh ke tanah dan laut melalui tetesan air hujan,debu, atau akibat gravitasi.

Bersifat racun bagi sistem saraf, merkuri yang tersebar di lingkungan dapat masuk dan menumpuk pada tubuh ikan.

Saat ikan tersebut dimakan oleh ikan yang lebih besar, kandungan merkuri pada ikan berukuran besar tersebut pun akan bertambah.

Paparan merkuri selama dan pasca-kehamilan sangat berbahaya lantaran berpotensi memengaruhi perkembangan otak serta sistem saraf bayi yang sedang tumbuh.

Berikut jenis ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar karena tingginya paparan merkuri:

1. Makerel raja

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengungkapkan, king mackerel atau makerel raja adalah pilihan ikan yang perlu dihindari karena tinggi merkuri.

Spesies subtropis di Pantai Atlantik Amerika ini mudah ditemukan kawasan Amerika hingga pantai barat India.

Ikan dengan berat rata-rata mulai dari 5 kilogram hingga 14 kilogram ini menawarkan banyak daging kaya nutrisi.

Namun, orang-orang terutama ibu yang sedang pemulihan pascaoperasi caesar perlu menghindari makerel raja karena berpotensi berbahaya bagi otak dan sistem saraf.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Ikan yang Tidak Segar, Tampak dari Fisik dan Baunya

2. Marlin

Ikan marlin, salah ikan yang perlu dihindari ibu pascaoperasi caesar.SHUTTERSTOCK/bekirevren Ikan marlin, salah ikan yang perlu dihindari ibu pascaoperasi caesar.

Marlin merupakan ikan yang hidup di perairan tropis dan tersebar di seluruh dunia. Jenis ikan dengan ciri mulut runcing ini juga mudah berpindah, sehingga mudah ditemukan di hampir semua lautan.

Sayangnya, penyebaran yang luas justru menjadi salah satu kekurangan marlin. Ikan ini pun termasuk salah satu pemegang puncak rantai makanan.

Oleh karena itu, potensi kadar merkuri di dalam tubuhnya cenderung lebih tinggi dari ikan lain dan tidak boleh dimakan ibu pasca-melahirkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com