Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KAI soal Unggahan Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI

Kompas.com - 31/03/2024, 16:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) buka suara terkait unggahan di media sosial X terkait adanya seseorang mengaku pejabat KAI dan menawarkan tiket mudik Lebaran 2024.

Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menegaskan bahwa pemilik akun Nabil Hanif bukan merupakan pejabat KAI.

"Nama Nabil Hanif di bagian Unit Sumber Daya Manusia (SDM) tidak ada," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Ixfan mengatakan, pemilik akun Facebook tersebut hanya mengaku-ngaku sebagai karyawan PT KAI dengan menyantumkan keterangan 'Ketua PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta' pada kolom bio-nya.

Terkait tindakan tersebut, PT KAI telah menghubungi pemilik akun sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

KAI tindak tegas karyawan yang terbukti jadi calo

Lebih lanjut, Ixfan memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada pegawai PT KAI Daop 1 Jakarta yang terindikasi menjadi calo tiket mudik.

"Apabila ada petugas yang melakukan praktik percaloan dan terbukti, PT KAI Daop 1 Jakarta akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku," kata Ixfan.

Sanksi yang diberikan dapat berupa pemberhentian dengan tidak hormat.

Menurut Ixfan, hal tersebut sesuai dengan kebijakan PT KAI yang tidak mentoleransi apabila ada karyawannya yang menjadi calo tiket mudik Lebaran 2024.

"Bagi siapa saja yang mengetahui pekerja PT KAI Daop 1 Jakarta, silakan langsung melaporkan ke kami dengan jelas dan lengkap," tandas dia.

Untuk meminimalisir tindak kecurangan penjualan tiket mudik menggunakan calo, PT KAI menerapkan sistem ticketing secara online dan transparan, di mana setiap pembeli wajib melengkapi lengkap data diri sesuai kartu identitas masing-masing.

Petugas di dalam kereta juga bakal melakukan pencocokan penumpang dengan identitas pemesan tiket.

Baca juga: Long Weekend Paskah, KAI Tambah 49 Jadwal Kereta Tambahan

Pengunggah: tidak benar tiket mudik diperjualbelikan

Kompas.com menghubungi pemilik akun Facebook Nabil Hanif yang membagikan unggahan berisi penawaran tiket mudik dari Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat menuju Wonogiri, Jawa Tengah.

Dia mengaku membagikan unggahan tersebut pada Selasa (19/3/2024). Namun, pihaknya membantah bahwa tiket mudik gratis armada bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu hendak dijual.

"Tidak benar diperjualbelikan sehingga (saya) disebut calo," kata dia.

Hanif mengaku, dirinya hanya membantu temannya yang sudah memiliki tiket mudik gratis tapi batal pulang kampung lantaran diterima kerja di tempat baru.

Hanif pun akhirnya menghapus unggahan tersebut selang 2-3 jam setelah diunggah.

"Tiketnya tidak dijual dan masih ada," kata dia memastikan.

Sementara terkait dengan bio di akun media sosial Facebooknya yang mencantumkan jabatan PT KAI, Hanif mengaku sudah menjelaskan kepada PT KAI.

Dia mengaku, bio 'Ketua PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta' merupakan bentuk keisengannya sebagai pencinta kereta api.

"Untuk bio sudah dijelaskan ke PT KAI kalau itu adalah akun Facebook saya yang lama, sekitar 2015. Karena saya railfans, maka saya menyantumkan bio seperti itu," terang dia.

Untuk mengurangi kegaduhan di media sosial, Hanif akhirnya memutuskan untuk mengganti keterangan di bio akun Facebooknya.

Dia juga memutuskan untuk menonaktifkan akun media sosial Facebooknya untuk sementara waktu.

Baca juga: Mudik Gratis PT KAI Tujuan Semarang, Daftar Hari Ini Mulai Pukul 14.00 WIB via Access by KAI

Viral di media sosial X

Informasi penawaran tiket mudik gratis dengan armada bus dari Kemenhub itu awalnya viral di media sosial X, dulunya Twitter.

Informasi yang berisi tangkapan layar postingan akun Nabil Hanif tersebut diunggah oleh @calomagang, Kamis (28/3/2024).

"Ketua PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta," tulis unggahan tersebut.

Unggahan itu menimbulkan dugaan adanya oknum calo dari karyawan PT KAI.

"Tiap kantor ada aja orang yg kenal ordal kai selalu bisa pesenin tiket dan pasti dapet. Di tempat gw satpam punya ordal kai yang sudah biasa menawarkan calo tiket kereta yang harganya masih batas kewajaran dan belum pernah gagal dapet slot kereta," komentar @fanononaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com