Banjir dan tanah longsor telah merusak lebih dari 37.000 rumah dan bangunan, 26 jembatan, 45 masjid, 25 sekolah, 13 jalan, dan 2 unit sistem irigasi di Sumber.
Air bah yang menerpa Sumbar juga menenggelamkan 113 hektar sawah dan 300 meter persegi perkebunan.
Pejabat Badan Mitigasi Bencana Sumatera Barat, Fajar Sukma menuturkan, jumah korban akan semakin meningkat seiring dengan pembaruan laporan dari tim penyelamat.
Baca juga: Viral, Video Early Warning System yang Berbunyi Saat Ada Banjir di DIY, Ini Kata BPBD
Serupa dengan Al Jazeera, Reuters menampilkan cuplikan video pasca banjir dan longsor dalam berita berjudul Floods, landslides kill 26 in Indonesia, at least six missing.
Kantor berita yang didirikan di London, Inggris tersebut menyebutkan bahwa banjir telah menewaskan 26 orang, 4 orang dinyatakan hilang, dan 39.000 orang terkena dampaknya.
Selain itu, bencana tersebut telah merusak 113 hektar lahan pertanian serta 700 rumah akibat hujan yang mengguyur sejak Kamis (7/3/2024).
Rekaman dari wilayah yang terkena dampak menunjukkan rumah-rumah dan toko-toko rusak akibat banjir.
Media tersebut juga memberitakan bahwa 500 paket bantuan yang terdiri dari tenda, selimut, alat penjernih air, makanan dan peralatan kebersihan telah didistribusikan.
Kepala BNPB, Suharyanto memperingatkan adanya kemungkinan kerusakan lebih parah akibat banjir dan tanah longsor.
Baca juga: Dampak Banjir Bandar Lampung: Ratusan Bangunan Rusak dan Listrik Padam
Kantor berita AP News mengabarkan adanya banjir dan tanah longsor di Sumbar dalam berita berjudul At least 26 dead and 11 missing after flash floods and landslides on Indonesia’s Sumatra island.
Dalam berita tersebut, kantor berita nirlaba asal Amerika Serikat tersebut menampilkan cuplikan banjir dan kerusakan yang terjadi akibat bencana tersebut.
AP News juga menyoroti banyaknya jenazah yang ditemukan oleh tim penyelamat ketika banjir mulai surut.
Hujan akibat angin muson dan naiknya sungai telah menenggelamkan sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat sejak Kamis (7/3/2024).
Pada Jumat (8/3/2024) malam, tanah longsor besar menyebabkan sungai jebol dan merobek desa-desa di lereng pegunungan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Upaya pertolongan dan evakuasi terhambat oleh pemadaman listrik, kerusakan jembatan, dan jalan yang tertutup lumpur tebal, dan puing-puing.