Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Populasi di Jepang Masuk Level Kritis, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun

Kompas.com - 29/02/2024, 20:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Seorang mahasiswa di Tokyo, Nao Iwai mengatakan bahwa ia dulu sempat berpikir untuk menikah pada usia 25 tahun dan menjadi ibu pada usia 27 tahun.

Namun, ketika melihat realitas sulitnya sang kakak membesarkan anak balita di Jepang, ia urungkan niatnya dan menjadi takut punya anak.

“Kalau punya anak di Jepang, suami tetap bekerja tapi ibu diharapkan berhenti dari pekerjaannya dan menjaga anak,” tutur dia.

Iwai yang merasa sulit membesarkan anak, baik secara finansial, mental, dan fisik  beranggapan, solusi yang ditawarkan pemerintah selama ini kurang konkret untuk mengatasi kekhawatirannya memiliki keturunan.

Di sisi lain, seorang profesor di Universitas Wanita Showa, Naohiro Yashiro mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan pasangan di Jepang enggan menikah juga terkait kesetaraan akses pendidikan.

“Dengan pendidikan yang lebih tinggi, semakin banyak perempuan muda memiliki upah yang sama dengan laki-laki, sehingga rata-rata usia pencarian pasangan lebih matang,” terang dia.

Saat ini, rata-rata usia pernikahan pertama bagi perempuan adalah 29 tahun atau empat tahun lebih tua daripada usia menikah perempuan Jepang pada era 1980-an.

Pada masa itu, masih banyak perempuan Jepang yang hanya lulus pendidikan sekolah menengah atas.

Sedangkan saat ini, tuntutan zaman dan akses kesempatan membuat banyak perempuan yang menyelesaikan pendidikan tinggi, bahkan mempunyai gelar akademik yang tinggi.

Baca juga: Produser Your Name, Koichiro Ito Ditangkap Polisi Jepang atas Dugaan Kasus Pornografi Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com