Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Perancis Demo Bangun Tembok Cegah Politikus Keluar, Ada Apa?

Kompas.com - 26/02/2024, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Alasan petani Perancis bangun tembok

Seorang peternak sapi perah bernama Alexis yang terlibat aksi tersebut mengungkapkan, aksi tersebut dilakukan karena para petani dan pekerja marah kepada pemerintah Perancis.

Mereka merasa tidak didengarkan oleh pemerintah dalam membuat kebijakan pertanian sehingga terpaksa berdemonstrasi.

"Aksi yang bertujuan untuk menunjukkan kemarahan kita dengan menyentuh apa yang menjadi milik negara," tegasnya.

Sementara serikat pekerja di Perancis menyebut, demonstrasi ini dilakukan dengan tujuan membuat banyak keributan agar suara mereka didengar pemerintah.

Diberitakan France Bleu Maine, para pengunjuk rasa mendapat dukungan dari masyarakat. Warga bahkan bertepuk tangan saat traktor melintas. Demonstrasi ini menyebabkan lalu lintas trem terhenti.

Tak hanya di Le Mans, dikutip dari France24, petani di Paris melakukan aksi serupa dengan menghalangi jalan utama menggunakan tumpukan jerami dan traktor, Jumat (23/2/2024).

Selain itu, banyak traktor sengaja berjalan lambat pada jam sibuk pagi hari. Peti-peti berisi tomat, kubis, dan kembang kol bahkan dibiarkan berserakan di jalan raya.

Baca juga: Mengenal Demo Rompi Kuning Perancis, Disinggung Gibran di Debat Pilpres 2024

Tuntutan petani Perancis

Petani Perancis melakukan aksi protes tersebut untuk menuntut kesejahteraan dan memprotes kebijakan pemerintah yang memberatkan.

Dilansir dari Reuters, para petani mengaku tidak dibayar dengan cukup. Padahal, mereka dibebani pajak, peraturan ramah lingkungan, dan persaingan tidak sehat dari luar negeri.

Mereka juga menuntut penegakan hukum yang lebih baik untuk menjaga stabilitas harga produk pertanian dari tingkat petani.

Serikat petani juga menyerukan keringanan pajak bahan bakar diesel untuk kendaraan pertanian, subsidi pertanian, asuransi kesehatan dan iklim, serta bantuan bagi pembuat anggur dan petani organik.

Pemerintah menyatakan akan segera menerapkan Undang-undang Egalim yang baru terkait pertanian di Perancis. Serikat petani menyambut baik langkah tersebut namun menyatakan beberapa tuntutan masih belum terjawab pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com