Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Konsultasi ke Dokter Gizi Bisa Pakai BPJS Kesehatan?

Kompas.com - 25/02/2024, 21:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyanyi Marion Jola mengaku telah menurunkan berat badannya 9 kilogram selama 7 bulan. Hal itu dia ungkapkan melalui akun media sosial TikTok miliknya.

Dia mengaku cara menurunkan berat badan itu itu dengan berolahraga dan berkonsultasi ke ahli gizi. 

Unggahan tersebut mendapat sejumlah respons warganet, salah satunya yang menanyakan apakah berkonsultasi ke dokter gizi bisa dilakukan menggunakan BPJS Kesehatan

"Bisa ga sih ke dokter gizi pake BPJS Kesehatan?" tanya pengguna akun TikTok @apelagii.

Lantas, apakah konsultasi ke dokter gizi bisa menggunakan BPJS Kesehatan?

Baca juga: Catat, Ini Layanan Publik yang Wajibkan Syarat BPJS Kesehatan 2024

Penjelasan BPJS Kesehatan

Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat Rizzky Anugerah menyampaikan, konsultasi ke dokter gizi dicover BPJS Kesehatan apabila berdasar pada indikasi medis, misalnya terkait obesitas.

"Apabila kondisi peserta tersebut mengalami obesitas dan menimbulkan gangguan fungsi tubuh dengan indikasi medis yang memerlukan pelayanan kesehatan, maka dapat dijamin sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku," jelas Rizzky, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

Penjaminan tersebut termasuk ke dalam pelayanan kesehatan kuratif sebagaimana diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

Dalam beleid itu,pelayanan kesehatan kuratif merupakan kegiatan atau serangkaian pengobatan dengan tujuan untuk:

  • Penyembuhan penyakit
  • Pengurangan penderitaan akibat penyakit
  • Pengendalian penyakit
  • Pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

Diberitakan Kompas.com (29/7/2023), dokter juga dapat melakukan prosedur berupa tindakan bedah kepada pasien dengan indikasi obesitas.

Obesitas adalah akumulasi lemak yang secara terjadi secara abnormal atau berlebihan sehingga menimbulkan risiko buruk bagi kesehatan.

Baca juga: Apakah Kacamata Plus Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan?

Mengacu pada WHO, seseorang bisa dikategorikan obesitas apabila indeks massa tubuh (BMI) mencapai lebih dari 30.

Sebagai informasi, WHO melaporkan bahwa penderita obesitas terus mengalami peningkatan baik pada anak-anak hingga orang dewasa.

Sementara itu, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi obesitas di Indonesia meningkat dari 15,3 persen pada 2013 menjadi 21,8 persen pada 2023.

Meskipun begitu, Rizzky memastikan, BPJS Kesehatan tidak mengcover konsultasi ke dokter ahli gizi dengan tujuan untuk diet.

"Apabila tujuan untuk diet atau estetika dan di luar indikasi medis, maka tidak dapat dijamin oleh JKN," tegas dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com