Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bocah di Brebes Dikira Tenggelam, tapi Malah Tonton Evakuasi Tim SAR

Kompas.com - 25/02/2024, 18:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam evakuasi Tim SAR di sungai Brebes, viral di media sosial.

Hal itu karena bocah yang disebut-sebut tenggelam dan sedang dicari, justru ikut menonton evakuasi tersebut.

Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @memomedsos, Sabtu (24/2/2024).

Dalam video, tampak sejumlah anggota Tim SAR menyusuri sungai di Brebes untuk mencari bocah yang dikabarkan hilang tenggelam. Warga ikut menonton evakuasi tersebut di sekeliling sungai.

"Orang panik cari bocah tenggelam, yang dicari malah asyik ikut nonton Tim SAR lakukan pencarian di sungai," tulis pengunggah.

Pengunggah juga menyebut, warga menduga bocah yang diduga tenggelam itu dibawa penunggu sungai sejenis siluman buaya, siluman buncul, atau Wiyangga.

Pencarian bocah tersebut dilakukan selama tiga jam. Akhirnya, pencarian diakhiri usai bocah tersebut ditemukan bangun tidur dari rumah dan menonton proses pencarian.

Baca juga: Aksi Heroik Warga Korsel Selamatkan Bocah 8 Tahun Tenggelam di Bali


Kronologi bocah diduga tenggelam di Brebes

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Cilacap, Priyo Prayudha Utama mengungkapkan kronologi kejadian bocah Brebes yang diduga tenggelam namun ditemukan menonton Tim SAR dari pinggir sungai.

Menurutnya, kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (22/2/2024) di Desa Kendawa, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

"Basarnas Cilacap menerima info terkait Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) satu orang tenggelam di Irigasi Desa Kendawa. Tim diberangkatkan pukul 15.30 WIB," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

Priyo menyebut, pihaknya mendapat laporan dari Wahidin (43) seorang warga setempat. Pria itu mengaku sedang masuk ke area makam samping irigasi saat melihat ada anak memancing di sungai.

Dua anak tersebut memancing berseberangan. A yang tunawicara berada di selatan irigasi, sementara temannya B berada di utara dekat jalan menuju makam.

Saat Wahidin pulang dari makam, dia melihat anak A menunjuk permukaan air dalam keadaan panik. Wahidin sekilas melihat ada ujung jari tangan melambai di air.

"Wahidin mendekat, sempet mencari ke dasar irigasi dengan kayu panjang namun tidak menemukan apa pun. Saksi Wahidin tidak melihat secara langsung bahwa anak B tenggelam atau pergi," lanjut Priyo.

Setelah itu, seorang perangkat desa lewat dan menanyai Wahidin. Pria itu menjelaskan temuannya meski belum yakin tadi dia melihat tangan atau bukan.

Perangkat desa tersebut berinisiatif melaporkan ke Polsek Jatibarang. Laporan lalu diteruskan ke BPBD Brebes. Tim Basarnas lalu datang melakukan pencarian.

Baca juga: 3 Pria Indonesia Dapat Penghargaan dari Kepolisian Jepang karena Selamatkan Anak Tenggelam, Bagaimana Ceritanya?

Proses pencarian bocah diduga tenggelam

Proses pencarian anak diduga tenggelam di irigasi Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa TenganKompas.com/Dok. Polsek Jatibarang Brebes Proses pencarian anak diduga tenggelam di irigasi Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengan
Tim Rescue KPP Cilacap kemudian tiba di irigasi Desa Kendawa pada 18.30 WIB bersama Polsek Jatibarang, Babinsa, perangkat desa, dan BPBD Brebes.

"Dilanjutkan dengan pelaksanaan asessment dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian perkara," tambah dia.

Proses pencarian dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Polsek Jatibarang, Basarnas Cilacap, BPBD Brebes, babinsa, perangkat desa, dan warga.

Selama proses pencarian, personel Polsek Jatibarang sempat menyampaikan pengumuman lewat pengeras suara masjid untuk mencari warga yang kehilangan anak. Namun, tidak ada satupun warga yang melaporkan kehilangan anaknya.

Hingga 22.38 WIB, proses pencarian bocah yang diduga tenggelam di irigasi Desa Kendawa tetap tidak membuahkan hasil. 

Polsek Jatibarang dan Tim SAR Gabungan juga telah melakukan penelusuran mendalam kepada pihak perangkat desa selaku pelapor dan saksi-saksi.

"Maka diyakini bahwa kemungkinan laporan terkait kejadian satu orang tenggelam di irigasi Desa Kendawa, Brebes tersebut tidaklah benar," tegas Priyo.

Baca juga: Kronologi Pemuda di Sragen Tewas Tenggelam Usai Lompat ke Waduk untuk Ambil HP

Evakuasi dihentikan

Priyo menyebutkan, laporan tersebut tidak benar diperkuat dengan surat keterangan dari Polsek Jatibarang yang ditandatangani oleh Kapolsek Jatibarang Aiptu Agus Suyana.

Pada 23.45 WIB, Tim SAR Gabungan memutuskan tidak melanjutkan operasi SAR tersebut. Selanjutnya, operasi SAR dinyatakan ditutup dan seluruh unsur terlibat kembali ke kesatuan masing-masing.

Priyo mengungkapkan, pihaknya tidak bisa menanggapi terlalu jauh video bocah yang diduga tenggelam namun ditemukan menonton proses evakuasi tersebut.

"Karena kami malah tidak ada sama sekali mendapati laporan seperti yang banyak dibahas di berita-berita yang viral tersebut," katanya.

Pihaknya juga tidak mengetahui identitas bocah yang diduga tenggelam namun ternyata dilihat warga menonton Tim SAR tersebut.

"Kami juga sedikit kaget setelah membaca beberapa berita yang viral tersebut," imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Jatibarang Aiptu Agus membenarkan pencarian anak yang diduga tenggelam di irigasi Jatibarang Lor dihentikan pada Kamis (23/2/2024) pukul 22.30 WIB.

"Kegiatan pencarian anak yang diduga tenggelam dihentikan setelah tim SAR Cilacap dan TNI-Polri Brebes tidak menemukan sebagaimana pencarian di sepanjang irigasi dan diperkuat oleh laporan masyarakat yang tidak merasa kehilangan anaknya," ujarnya, diberitakan Kompas.com (24/2/2024).

Sementara itu, warga melaporkan melihat anak yang diduga tenggelam tersebut justru ikut menonton proses pencarian Tim SAR dari pinggir irigasi.

(Sumber: Kompas.com/Dedi Muhsoni | Editor: Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com