Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Indonesia Minim Dokter, Benarkah Penambahan Fakultas Kedokteran Jadi Solusi?

Kompas.com - 06/02/2024, 19:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Ketua IDI Mohammad Adib mengatakan, jumlah tersebut belum memenuhi estimasi kebutuhan dokter menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2023.

"Estimasi kebutuhan dokter 1 banding 1.000 penduduk sama dengan 272.000 dokter," jelasnya dalam konferensi pers daring pada Senin.

Meski fakultas kedokteran menghasilkan kurang-lebih 12.000 dokter, Indonesia kini masih kekurangan sekitar 55.508 dokter pada 2023 berdasarkan estimasi WHO.

Dia menilai, butuh waktu lima tahun untuk memenuhi jumlah dokter di Indonesia sesuai estimasi tersebut.

Adib memaparkan, Indonesia sebenarnya tidak mengalami masalah produksi dokter, melainkan persebarannya yang kurang merata.

“Yang menjadi problem di Indonesiaa saat ini adalah distribusinya yang tidak merata, bukan karena produksinya," tegasnya.

Hal ini terjadi lantaran keterbatasan sarana prasarana, alat kesehatan dan obat, rendahnya insentif, serta ketidakjelasan jenjang karier.

Adib juga menyebutkan, jumlah dokter justru akan berlebihan dan bahkan memunculkan pengangguran tanpa penyebaran dokter yang baik.

Baca juga: Prabowo Sebut Angka Kematian Ibu Melahirkan Indonesia Masuk 10 Tertinggi di Dunia, Bagaimana Datanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com