"Saat ini, produksi (lulusan) fakultas kedokteran setiap tahunnya itu sekitar 13.000 sampai 14.000 (orang). Jumlahnya sudah besar," katanya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2024).
Ari menilai, perbandingan jumlah dokter dan penduduk Indonesia memang masih kurang. Namun, masalah utamanya adalah distribusi dokter yang kurang tepat.
Dampaknya, ada wilayah kelebihan dokter, sedangkan daerah lain kekurangan.
Untuk mengatasinya, pemerintah perlu memperkuat fakultas kedokteran yang ada dengan menyiapkan dosen-dosen.
Penambahan jumlah dosen ini dapat ditingkatkan dengan pemberian insentif memadai, agar mereka bersedia ditempatkan di wilayah lain, seperti Indonesia Timur.
"Dengan sendirinya, ketika jumlah dosen dan sarana-prasarana memadai, maka mereka juga dapat diminta meningkatkan kuota jumlah dokter tersebut," tegasnya.
Ari menambahkan, distribusi dokter perlu diperbaiki, ketimbang menambah jumlah fakultas kedokteran. Jika tidak, dokter hanya menumpuk di kota-kota besar.
Selain itu, setidaknya ada 100 fakultas kedokteran yang menunggu dibuka di Indonesia. Namun, Kemendikbudristekdikti belum memberikan izin, karena minimnya jumlah pengajar.
Baca juga: Daftar Artis dan Influencer yang Diklaim Dukung Prabowo-Gibran
Data Kementerian Kesehatan pada 2019 menunjukkan, perbandingan jumlah dokter di Indonesia adalah 0,47 per 1.000 penduduk.
"Sementara rata-rata (dokter) Asia adalah 1,2 per 1.000 penduduk," Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (5/2/2024).
Menurutnya, angka tersebut berada di bawah rata-rata dunia, yakni 1,76 per 1.000 orang.
Akibatnya, jumlah dokter Indonesia berada di peringkat 147 dari 205 negara dunia dan 8 dari 10 negara ASEAN.
Nadia melanjutkan, sebanyak 6 persen Puskesmas Indonesia tidak memiliki dokter, 52 persen Puskesmas belum punya tenaga kesehatan yang lengkap, dan 42 persen rumah sakit belum memiliki dokter spesialis yang lengkap.
Sementara itu, data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan, Indonesia memiliki total 226.190 dokter hingga 2023, dengan rincian 173.347 dokter umum dan 52.843 dokter spesialis.
Baca juga: Jadi Salah Satu Program Prabowo-Gibran, Mengapa Bidang STEM di Indonesia Perlu Dikembangkan?