Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Manfaat Kesehatan Kacang Rebus, Atasi Alergi dan Turunkan Kolesterol

Kompas.com - 18/01/2024, 13:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makan kacang rebus ternyata memiliki segudang manfaat bagi tubuh.

Kacang tanah adalah salah satu tanaman tradisional yang sudah ada dan dibudibudayakan di Indonesia.

Makanan ini masuk ke indonesia sekitar tahun 1521-1529 ketika orang Spanyol berlayar dan berdagang ke kepulauan Maluku.

Dari segi gizi, kacang tanah mengandung protein yang tinggi. Selain itu, kudapan satu ini juga memiliki isoflavon antioksidan hampir 4 kali lebih banyak dari jenis kacang lainnya.

Namun, kacang rebus tidak tahan lama. Oleh sebab itu, segera konsumsi sebelum makanan tersebut berlendir.

Kandungan gizi kacang 

Selain kaya akan protein, kacang tanah juga mengandung nutrisi lainnya, seperti lemak (40,50 persen), protein (27 persen), karbohidrat, dan vitamin A, B, C, D, E dan K.

Dilansir dari jurnal Hasil Kacang Tanah pada Beberapa Jenis Pupuk Organik (2012), kacang tanah juga mengandung mineral, antara lain kalsium, klorida, ferro, magnesium, fosfor, kalium, dan sulfur.

Untuk mendapatkan manfaat nutrisi di atas, Anda bisa mengonsumsi kacang tanah dengan direbus atau dikukus. Cara ini merupakan metode memasak kacang tanah yang paling mudah dan sehat.

Lantas, apa saja manfaat kacang tanah rebus bagi kesehatan?

Baca juga: Bantu Turunkan Tekanan Darah dan Kolesterol, Ketahui 3 Efek Samping Kacang Hijau

Manfaat kesehatan kacang rebus

Dihimpun dari berbagai sumber, ini beberapa manfaat kesehatan kacang rebus:

1. Menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner

Dikutip dari Science Daily, penelitian menunjukkan bahwa kacang tanah mengandung antioksidan kuat yang disebut isoflavon.

Kandungan tersebut bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker, penyakit jantung koroner, dan diabetes.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Lloyd Walker dan rekannya menunjukkan bahwa kacang rebus memiliki kandungan isoflavon 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan kacang tanah yang dipanggang.

Baca juga: 4 Efek Samping Kacang Tanah jika Terlalu Banyak Dimakan, Apa Saja?

2. Atasi alergi kacang

Hasil uji klinis yang dilakukan di Australia selama satu tahun menunjukkan bahwa kacang rebus bermanfaat untuk mengatasi alergi kacang pada anak-anak.

Pengujian itu dilakukan kepada 70 anak yang berusia 6-18 tahun dengan riwayat alergi kacang tanah.

Hasilnya, 80 persen anak mampu mengonsumsi kacang tanpa reaksi alergi setelah diberi kacang rebus dengan dosis harian yang meningkat.

Penulis utama studi baru ini, Luke Grzeskowiak mengatakan penelitian tersebut menunjukkan bahwa kacang rebus bisa menjadi cara yang berpotensi lebih aman untuk mengenalkan kacang kepada anak-anak yang alergi, seperti dikutip dari The Guardian.

Namun dia juga menekankan terapi semacam ini tidak berhasil untuk semua orang dan tidak boleh diterapkan di rumah tanpa pengawasan.

Baca juga: Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Kacang?

Ilustrasi kacang rebus. Dok. Shutterstock/HariPrasetyo Ilustrasi kacang rebus.

3. Menambah energi

Kacang tanah dianggap sebagai makanan yang padat energi, seperti dikutip dari Live Strong.

Dengan harganya yang terjangkau, makanan ini bisa menjadi salah satu sumber protein terbaik yang dikonsumsi tubuh.

Setengah cangkir kacang rebus mengandung 286 kalori, 12 gram protein, tanpa kolesterol, dan 2 gram gula alami.

Konsumsi kacang rebus bisa menjadi camilan bergizi yang membuat tubuh tetap berenergi. Kacang juga mengandung 8 gram serat yang membantu Anda merasa kenyang.

Baca juga: 7 Jenis Kacang yang Ampuh Menurunkan Kolesterol, Apa Saja?

4. Membangun otot

Kandungan vitamin B kompleks dalam kacang tanah dapat membantu membangun otot tubuh. Kandungan vitamin B di dalamnya juga membantu tubuh membentuk sel darah merah.

Sementara kandungan asam folat atau folat dapat membantu mencegah beberapa cacat lahir.

Setiap porsi setengah cangkir kacang rebus mengandung seperlima dari kebutuhan harian tiamin dan seperenam dari asupan folat, dilansir dari The Net.

Kacang ini juga memberikan 10 hingga 20 persen dari kebutuhan harian Anda akan vitamin B6 dan niasin.

5. Memperkuat tulang dan gigi

Setengah cangkir kacang tanah mengandung 30 persen magnesium yang dibutuhkan per hari dan 25 persen kebutuhan harian fosfor. Kandungan dua mineral ini bermanfaat bagi tulang dan gigi.

Magnesium membantu memastikan fungsi saraf dan kontraksi otot yang baik, sementara fosfor membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Kacang rebus juga mengandung seperlima dari asupan harian seng.

Baca juga: Resep Sate Kambing Bumbu Kacang dan Kaki Kambing Oven untuk Idul Adha

6. Mencegah diabetes

Kacang rebus memiliki skor indeks glikemik rendah sehingga cenderung diubah menjadi gula secara perlahan dan stabil.

Hal tersebut membuat makanan ini cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Dampak rendah pada kadar gula darah ini menjadi salah satu alasan mengapa kacang bisa menjadi camilan yang baik untuk penderita diabetes.

7. Menurunkan kadar kolesterol

Kandungan serat di dalam kacang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan, asupan serat yang tinggi juga dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20-30 persen.

Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Selai Kacang yang Sayang untuk Dilewatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com