“Ini membuat saya kehilangan kesempatan untuk mengungkap pencurian di pesawat," lanjut Chow.
Dia juga menyalahkan pramugari yang bersikeras menyuruh tasnya ditaruh di kompartemen atas kursi. Padahal, dia mengaku tidak pernah mendapatkan kesulitan saat menyimpan tas di bawah kursinya pada penerbangan lain.
“Jika saya menyimpannya di bawah tempat duduk saya, saya akan terbangun dari tidur saya jika seseorang memindahkan tas saya, tetapi saya disuruh meninggalkannya tiga atau empat tempat duduk jauhnya," jelasnya.
Baca juga: Kurangi Dampak Perubahan Iklim, Pesawat di Inggris Pakai Bahan Bakar Tinja
Chow menyebutkan, kondisi saat itu juga lebih rawan pencurian karena penerbangan berangkat pada malam hari dan tiba di bandara tujuan pada pagi hari, sehingga lampu kabin dimatikan.
Dia pun telah melaporkan kejadian ini ke polisi Hong Kong setelah kembali dari Jepang.
Dilansir dari The Star (16/1/2024), Hong Kong Airlines memberikan tanggapannya atas kejadian ini.
Hong Kong Airlines menjelaskan, penumpang akan diminta untuk meletakkan tas di kompartemen atas kursi jika ukuran tasnya besar. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah jalur di pintu keluar pesawat atau sekitarnya terhalang tas.
Penumpang juga harus segera memberi tahu awak kabin jika barang-barang mereka dicuri. Ini karena petugas polisi dapat diminta naik ke pesawat untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: Benarkah Pesawat Saat Terbang Tak Bisa Selamat dari Gempa dan Tsunami?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.