Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Penumpang Pesawat Kehilangan 50.000 Dollar Hong Kong dan Diganti Setumpuk Uang Rp 2.000...

Diberitakan The Straits Times, pria Hong Kong bernama Chow dari maskapai Honergi menuju Osaka bersama pacar dan keluarganya menggunakan pesawat Hong Kong Airlines pada Minggu (14/1/2024).

Dia membawa setumpuk uang kertas senilai 50.000 dollar Hong Kong atau hampir Rp 100 juta.

Nahas, beberapa jam kemudian saat tiba di Jepang, Chow menemukan uangnya hilang dan digantikan setumpuk uang rupiah dalam bentuk lembaran Rp 2.000.

Kronologi

Chow membawa uang sekitar Rp 99.791.050 di dalam tas punggung yang dibawanya ke kabin pesawat.

Uang itu berupa 100 lembar pecahan 500 dollar Hong Kong yang diikat karet gelang. Dia berniat menukarkan uang itu dengan mata uang yen setelah tiba di Jepang.

Awalnya, dia menyimpan tas di bawah tempat duduk. Namun, pramugari memintanya untuk meletakkan tas di kompartemen atas kursi.

Chow yang duduk di barisan terakhir ini mengatakan bahwa kompartemen di atasnya tidak punya ruang untuk menyimpan tas karena berisi rompi pelampung.

Karena itu, dia meletakkan tas di kompartemen lain yang berjarak beberapa kursi darinya. 

Setibanya di Osaka, Chow menyadari uangnya hilang saat berada di dalam kereta. Dia sadar karena bungkusan uangnya terjatuh ketika mengambil tas.

Dari bungkusan itu, tampak setumpuk uang kertas rupiah tebal terapit di antara tiga lembar uang 500 dollar Hong Kong atau senilai Rp 999.522.

Chow yakin, uangnya dicuri di dalam pesawat saat dirinya tidur. Namun, dia tidak mengetahuinya lebih awal karena pencuri menyelipkan setumpuk uang rupiah di dalam tasnya.

Dia juga menyadari kartu kreditnya hilang. Untungnya, dia segera memblokir kartu tersebut.

“Yang paling licik dari pencurinya adalah dia menutupi uang Indonesia dengan uang Hong Kong untuk menciptakan ilusi bahwa uang saya tidak hilang,” katanya.

“Ini membuat saya kehilangan kesempatan untuk mengungkap pencurian di pesawat," lanjut Chow.

Dia juga menyalahkan pramugari yang bersikeras menyuruh tasnya ditaruh di kompartemen atas kursi. Padahal, dia mengaku tidak pernah mendapatkan kesulitan saat menyimpan tas di bawah kursinya pada penerbangan lain.

“Jika saya menyimpannya di bawah tempat duduk saya, saya akan terbangun dari tidur saya jika seseorang memindahkan tas saya, tetapi saya disuruh meninggalkannya tiga atau empat tempat duduk jauhnya," jelasnya.

Chow menyebutkan, kondisi saat itu juga lebih rawan pencurian karena penerbangan berangkat pada malam hari dan tiba di bandara tujuan pada pagi hari, sehingga lampu kabin dimatikan.

Dia pun telah melaporkan kejadian ini ke polisi Hong Kong setelah kembali dari Jepang.

Dilansir dari The Star (16/1/2024), Hong Kong Airlines memberikan tanggapannya atas kejadian ini.

Hong Kong Airlines menjelaskan, penumpang akan diminta untuk meletakkan tas di kompartemen atas kursi jika ukuran tasnya besar. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah jalur di pintu keluar pesawat atau sekitarnya terhalang tas.

Penumpang juga harus segera memberi tahu awak kabin jika barang-barang mereka dicuri. Ini karena petugas polisi dapat diminta naik ke pesawat untuk melakukan penyelidikan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/17/140000665/saat-penumpang-pesawat-kehilangan-50.000-dollar-hong-kong-dan-diganti

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke