Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Tabrakan KA Turangga-Bandung Raya, Soroti Jaringan KA yang Menua

Kompas.com - 05/01/2024, 14:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024), masih menjadi sorotan.

Setidaknya, ada empat orang yang telah dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka akibat insiden tersebut. 

Selain itu, beberapa media asing seperti AP News, ABC News, hingga New York Times juga ikut memberitakan terkait dengan tabrakan kedua kereta api tersebut.

Baca juga: 9 Perjalanan Kereta Dibatalkan Dampak Kecelakaan KA Turangga dan KA Bandung Raya


Kata media asing soal tabrakan dua kereta di Bandung

Tangkapan layar soal media asing soroti kecelakaan dua kereta api, KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Jumat (5/1/2024).ABC News Tangkapan layar soal media asing soroti kecelakaan dua kereta api, KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Jumat (5/1/2024).
1. AP News

AP News memberitakan soal tabrakan dua kereta api yang terjadi di Bandung, Jawa barat dengan judul "Trains collide on Indonesia’s main island of Java, killing at least 3 people".

Dalam pemberitaannya, media tersebut menuliskan bahwa kecelakaan tersebut menyebabkan beberapa gerbong terguling dan terbalik.

"Video televisi menunjukkan beberapa gerbong terbalik atau rusak parah. Satu gerbong terjun ke sawah terdekat," tulis AP News, Jumat.

Selain itu, disebutkan pula orang-orang yang berteriak ketika penumpang yang panik mencoba keluar dari kereta.

Beberapa orang berjalan melintasi ladang sambil membawa koper dan barang-barang lainnya sementara ambulans mengevakuasi korban cedera.

AP News juga menyoroti adanya kecelakaan kereta api yang sering terjadi pada jaringan kereta api Indonesia yang menua, khususnya di pelintasan kereta api.

Baca juga: Ini Daftar Korban Sementara Tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya

2. ABC News

Perihal tabrakan dua KA yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, ABC News menyoroti korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

"Setidaknya tiga orang tewas, termasuk pengemudi dan asistennya di kereta komuter dan seorang pramugari di kereta ekspres," tulisnya.

Selain itu, disebutkan bahwa tim penyelamat telah menemukan jenazah staf kereta dan masih berusaha mengeluarkan pengemudi dan asistennya yang terjebak di lokomotif kereta.

Video televisi menunjukkan beberapa gerbong terbalik atau rusak parah, dengan satu gerbong terjun ke sawah terdekat.

Media tersebut menyebutkan bahwa orang-orang berteriak ketika penumpang yang panik mencoba keluar dari kereta.

Selain itu, ABC News juga menyoroti soal pemerintah Indonesia yang telah menghabiskan miliaran dollar untuk meningkatkan infrastruktur, termasuk jalan raya, kereta api, bandara, dan pembangkit listrik.

Baca juga: 3 Korban Tewas Kecelakaan Kereta KA Turangga-KA Bandung Raya, Salah Satunya Masinis

3. Channel News Asia (CNA)

Media asal Singapura turut memberitakan adanya insiden dua kereta api yang saling bertabrakan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Media itu menuliskan bahwa kecelakaan transportasi sering terjadi di Indonesia.

"Negara kepulauan yang luas di mana bus, kereta api, dan bahkan pesawat sering kali sudah tua dan tidak dirawat dengan baik," tulisnya.

CNA bahkan menyebutkan pada 2015, terdapat tabrakan antara kereta komuter dan minibus di pelintasan sebidang di Jakarta yang menewaskan 16 orang.

Kemudian pada 2013, tujuh orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah kereta komuter bertabrakan dengan sebuah kapal tanker bahan bakar di pelintasan kereta api di Jakarta dan terbakar.

4. The Straits Times

Perihal tabrakan dua KA di Indonesia pada Jumat (5/1/2024), The Straits Times menyoroti adanya dua orang yang ditemukan terjepit di antara badan kereta.

Kendati demikian, media itu mengatakan bahwa Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Bandung, Hery Marantika belum memberikan keterangan terkait dengan kedua orang yang terjebak tersebut.

"Berdasarkan siaran televisi media lokal menunjukkan penumpang dibantu keluar dari gerbong kereta, beberapa di antaranya sudah keluar rel seluruhnya," tulisnya.

Baca juga: Ini Daftar Korban Sementara Tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya

5. New York Times

New York Times turut memberitakan kecelakaan dua KA di Bandung, Jawa Barat dengan menuliskan judul "Deaths Reported After Two Trains Collide in Indonesia".

Media asal Amerika Serikat (AS) itu menyebutkan adanya 500 penumpang yang berhasil dievakuasi pada Jumat pagi setelah dua kereta bertabrakan di tepi sawah, dekat Kota Bandung, Indonesia.

"Berdasarkan rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan gerbong kereta hancur, termasuk dua gerbong yang keluar dari rel dan masuk ke sawah yang terendam banjir," tulis media tersebut.

Selain itu, New York Times juga menjelaskan terkait dengan kronologi sebelum kedua KA tersebut saling bertabrakan.

"Satu kereta merupakan jalur komuter lokal, dan kereta lainnya sedang menuju ke barat menuju Bandung dari Kota Surabaya ketika kecelakaan terjadi," tulisnya.

Selain itu, New York Times juga menyoroti tentang keselamatan KA yang masih menjadi perhatian utama di Indonesia, meskipun jumlah kecelakaan kereta api besar di sana telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Di mana, terdapat 35 kecelakaan kereta api antara 2010 dan 2016, dan kecelakaan tersebut dikaitkan dengan 55 kematian dan cedera pada lebih dari 240 penumpang.

"Lebih dari seperempat kecelakaan tersebut adalah tabrakan kereta api; yang lainnya tergelincir atau insiden lainnya," tulis New York Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

Tren
Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Tren
Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com