Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Penuhi Lokasi Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Petugas: Ini Bukan Tontonan, Ini Musibah

Kompas.com - 05/01/2024, 15:15 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya-Bandung bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.

Akibatnya, empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden itu, sementara 38 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Para korban luka kemudian dievakuasi ke RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga, dan RS KK.

Insiden tabrakan kereta api ini mengundang perhatian warga sekitar, sehingga ramai-ramai mengunjungi lokasi kejadian.

Baca juga: Imbas Tabrakan KA, Berikut Penyesuaian Perjalanan Commuter Line di Bandung Raya

Petugas larang warga menonton

Salah seorang petugas di lapangan pun langsung meminta warga untuk kembali agar tidak menghambat proses evakuasi.

"Sekali lagi kepada warga masyarakat yang menonton atau menuju tempat eksekusi atau evakuasi supaya segera balik kanan," kata seorang petugas sambil menggunakan toa, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (5/1/2024). 

"Ini bukan tontonan, ini musibah. Kita harus berdoa, kasihan korban. Silakan balik kanan Bu, Pak, adik-adik, silakan balik kanan supaya evakuasi lebih cepat," sambungnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya pun mengingatkan warga untuk segera pulang agar tidak mengganggu proses evakuasi.

Lebih lanjut, Ibrahim menyebutkan bahwa kondisi terkini di lokasi kejadian masih ada sejumlah warga yang menonton, tetapi sudah dibatasi.

"Masih ada warga yang menonton. Namun sudah dibatasi oleh petugas untuk tidak mendekati TKP dan kereta yang dievakuasi, karena berbahaya," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Daftar Kereta yang Batal dan Ganti Jalur Imbas Kecelakaan Kereta Api Bandung Hari Ini

Proses evakuasi

Diberitakan sebelumnya, Kapolresta Bandung Pol Kusworo Wibowo juga menyampaikan, proses evakuasi saat ini masih dilakukan.

"Kami (polisi) beserta Basarnas, Damkar, Dinkes, masih melakukan upaya-upaya, dan kami membuat garis perimeter aman agar masyarakat tidak ada yang mendekat ke TKP," ujar Kusworo dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi (Pemorov) Jawa Barat menerjunkan 11 unit ambulans untuk membantu proses evakuasi para korban yang terlibat kecelakaan KA Turangga dan KRL Bandung Raya.

Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan ambulans.

"Jadi dari pagi tadi kita sudah mengoordinasikan untuk evakuasi (korban), di antaranya kita menyiapkan 11 ambulans mulai dari rumah sakit, puskemas, dan PMI untuk membantu evakuasi korban yang perlu dirawat," katanya di lokasi.

Baca juga: Detik-detik Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Gerbong Terangkat dan Terlempar ke Sawah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com