Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Orang Terbangun Jam 3 Pagi? Ini Alasannya Menurut Sains

Kompas.com - 02/01/2024, 21:01 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang mengaitkan kebiasaan bangun jam 3 pagi dengan hal mistis. Padahal, ada alasan ilmiah kenapa orang terbangun jam 3 pagi

Untuk diketahui, satu dari tiga orang di dunia mengalami fenomena bangun pukul tiga pagi.

Dilansir dari IFL Science, sejak pandemi pada 2020, jumlah orang yang terbangun menjelang fajar ini diprediksi semakin banyak. 

 

Kenapa banyak orang terbangun jam 3 pagi?

Menurut sains, penyebab orang terbangun jam 3 pagi bisa berasal dari kebiasaan tertentu, pengaruh jam tidur, sampai faktor kesehatan. Berikut beberapa di antaranya:

  • Pengaruh fase tidur

Pakar tidur dari Ohio State Wexner Medical Center Amerika Serikat Anessa Das menjelaskan, orang cenderung tidur selama 7--8 jam setiap hari.

Saat berangkat tidur pukul 11 malam, setengah waktu tidur atau sekitar pukul 3 pagi, orang bakal terbangun ketika tubuh sudah memasuki fase tidur ringan. 

Nah, orang yang tertidur sekitar jam 11 ini secara alami bakal terbangun menjelang fajar meskipun sebelumya sedang tertidur pulas.

Baca juga: Bangun Tidur Siang Justru Terasa Pusing atau “Badmood”, Ini Penjelasan Dokter

Baca juga: Gen Manusia Purba Neanderthal Menjelaskan Mengapa Sebagian Orang Mudah Bangun Pagi

  • Stres

Ilustrasi stresShutterstock/Puhhha Ilustrasi stres

Direktur Pusat Kesehatan Mental di Swinburne University of Technology Australia Greg Murray juga menyampaikan, bangun tidur di jam 3 pagi sangat manusiawi.

Meskipun demikian, kebiasaan ini lebih berisiko dialami orang yang sedang dalam kondisi stres berlebihan.

Menurutnya, stres tidak membuat tubuh sering terbangun di malam hari, tetapi stres membuat tubuh lebih gampang terjaga daripada ketika tidak stres.

“Saat kita tidur nyenyak, tubuh tidak akan terbangun dengan tiba-tiba tengah malam. Tapi apabila tubuh sedikit stres, ada kemungkinan besar tubuh akan sering terbangun,” ungkap Murray, dikutip dari IFL Science.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Tak Dianjurkan Minum Kopi Setelah Bangun Tidur

  • Mengalami sleep apnea

Dikutip dari Cleveland Clinic, sering terbangun di malam hari juga bisa menjadi tanda sleep apnea. Saat terkena sleep apnea, orang bakal terbangun beberapa kali sepanjang malam karena napasnya terhenti sesaat. 

Tidak hanya itu, sleep apnea dapat mengganggu ritme jantung dan mengurangi aliran oksigen ke tubuh.

Anda wajib waspada apabila tubuh menunjukkan gejala sleep apnea seperti sering kelelahan di siang hari, mengorok, dan sering terbangun karena tersedak atau terengah-engah saat tidur.

Baca juga: Mengapa Tidur Sore Bikin Linglung Saat Bangun? Ini Kata Pakar

  • Kencing di malam hari

Di saat tubuh sedang tidur, tubuh masih bekerja untuk mencerna makanan dan minuman di hari itu.

Karena kegiatan tersebut, tubuh akhirnya akan mengirim sinyal untuk buang air kecil ke kamar mandi di malam hari, termasuk pukul 3 pagi.

Hal ini cukup wajar jika sesekali terjadi. Namun, apabila terlalu sering ke kamar mandi di tengah malam, ini merupakan gejala dari kondisi yang disebut nokturia.

Setelah menyimak alasan kenapa orang bangun jam 3 pagi menurut sains di atas, Anda yang sering mengalami kondisi ini sebaiknya tidak buru-buru mengaitkannya dengan hal mistis.  

Baca juga: Sering Alami Sakit Leher Saat Bangun Tidur? Ini Cara Mengatasinya

(https://www.iflscience.com/why-do-some-people-always-wake-up-at-3am-or-4am-every-night-72200)

(https://health.clevelandclinic.org/why-do-you-always-wake-up-at-3-a-m)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com