Serat tidak larut tidak akan terurai dalam saluran pencernaan, sehingga menambah jumlah feses atau kotoran. Alhasil, feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Sayangnya, terlalu banyak karbohidrat yang masuk ke tubuh dapat memicu gejala sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).
Menurut Kementerian Kesehatan, IBS adalah gangguan pada usus besar dengan beberapa gejala umum, seperti sakit perut, kram perut, kembung, diare, ataupun sembelit.
Orang dengan masalah kesehatan ini perlu menghindari makanan dengan kandungan FODMAP atau makanan sumber karbohidrat berantai pendek, yakni fermentable oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol.
Mangga sendiri tergolong monosakarida, makanan dengan sumber karbohidrat utama berupa fruktosa.
Itulah mengapa mengonsumsi buah ini berpotensi mengundang masalah pencernaan dengan memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar.
Baca juga: 5 Efek Samping Kurma, Waspadai Berat Badan dan Gula Darah Naik
Tak seperti mangga matang, mangga muda cenderung memiliki rasa yang sangat asam hingga membuat wajah mengernyit.
Rasa asam buah ini berasal dari melimpahnya kandungan vitamin C, yang memenuhi sekitar 60 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.
Dosis vitamin C yang besar dapat meningkatkan cairan asam lambung dan menyebabkan gejala seperti rasa panas di dada atau heartburn.
Sebagai antisipasi, sebaiknya orang dengan lambung sensitif atau memiliki masalah asam lambung membatasi asupan mangga muda.
Baca juga: 3 Potensi Efek Samping Ubi Ungu, Apa Saja?
Beberapa orang mungkin akan mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi mangga muda atau mentah.
Dilansir dari laman Medical News Today, orang dengan alergi lateks mungkin mengalami reaksi yang sama saat makan mangga.
Kondisi ini disebabkan sindrom alergi oral, yaitu saat seseorang memiliki reaksi serupa terhadap pemicu alergi berbeda karena tubuh mengenalinya sebagai sesuatu yang sama.