KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengungkapkan dirinya akan memberlakukan “Slepetnomics” untuk ekonomi Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh sosok yang kerap disapa Cak Imin ini saat debat cawapres yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/12/2023) malam.
Ia menerangkan, Slepetnomics tersebut berdasarkan filosofi sarung yang menjadi simbol kesetaraan dan keadilan.
“Sarung adalah simbol kesetaraan dan keadilan. Sarung itu lembut, tapi di tangan orang yang baik, bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan,” ujarnya.
Menurutnya, Slepetnomics menjadi solusi bagi ekonomi Indonesia ke depannya.
"Yang tidak ada dalam kebijakan ekonomi kita saat ini adalah keberanian untuk mewujudkan aturan main yang adil dan keberanian untuk berpihak kepada rakyat. Itulah kami menggagas Slepetnomics sebagai solusi ekonomi kita," kata dia.
"Segala ketidakadilan kita slepet,” tambahnya.
Baca juga: Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Setara Jakarta tapi Tolak IKN, Gibran: Aneh
Muhaimin menerangkan, Slepetnomics adalah gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh pakar.
“Slepetnomics adalah gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh para pakar dan berbasis pada pengalaman batin dan juga pengalaman rasa," terangnya.
Hal yang pertama yang seharusnya di-slepet olehnya adalah proyek yang menyedot banyak uang rakyat namun hanya memenuhi selera tertentu.
"Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, kita harus slepet, kita hadirkan perubahan berupa pemerataan dan pembangunan kota-kota dan desa-desa di seluruh Indonesia,” ucap Imin.
Selain itu, kecurangan pembuat aturan yang merangkap menjadi pemain bisnis juga akan di-slepet.
"Ke depan kecurangan pembuat aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis harus kita slepet. Kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama,” ujarnya.
Baca juga: Apa Itu SGIE yang Ditanyakan Gibran dan Bikin Bingung Cak Imin?
“Dengan Slepetnomics kita pastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati, pakai otak," jelasnya.
Slepetnomics tersebut diharapkan bisa dikerjakan oleh Cak Imin dan pasangan capresnya, Anies Baswedan, jika terpilih memimpin Indonesia.
“Mari kita berdoa, semoga insyaallah, saya dan Mas Anies memimpin Indonesia, kita kerjakan pembangunan dengan menggunakan pakai hati, pakai otak,” tuturnya.
“Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk mewujudkan perubahan bagi bangsa kita, amin,” tambahnya.
Baca juga: Mahfud Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Pernah Sentuh 7 Persen
Cak Imin menuturkan, ia bersama Anies memiliki pemikiran yang sama untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan. Ia bahkan mengibaratkan dirinya dengan Anies seperti botol dengan tutup.
Salah satu strategi slepet yang akan dilakukan oleh Anies-Muhaimin adalah melakukan disrupsi.
Dalam hal ini, mereka akan menarik pajak orang-orang kaya Indonesia dan menurunkan pajak bagi masyarakat kelas menengah.
Menurutnya, terdapat seratus orang Indonesia memiliki kekayaan di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia.
"Artinya, ini keadaan yang tidak adil ini harus kita slepet," ujar Imin.
Baca juga: Anies Tawarkan Program “Hotline Paris” jika Menang Pilpres 2024, Apa Itu?
Lebih lanjut, Cak Imin juga mengutarakan keinginannya untuk slepet harga komoditas sembako yang kini dinilai mahal.
Sebab, harga cabai, telur, dan beras menjadi mahal karena banyaknya mafia yang merajalela.
Tak sampai di situ, Cak Imin juga ingin me-nyelepet angka penggangguran di Indonesia yang terbilang tinggi.
Menurutnya, angka pengangguran di Indonesia mencapai 8 juta orang, sedangkan 80 juta orang berstatus sebagai sektor informal.
Padahal, mereka yang bekerja di sektor tersebut, tidak mendapatkan penghasilan yang pasti.
"Ini yang harus kita slepet," tegas Cak Imin.
Baca juga: Banggakan IKN, Gibran: Simbol Pemerataan Pembangunan Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.