KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengatakan, ia bersama Anies Baswedan akan membangun setidaknya 40 kota baru menjadi sekelas Jakarta jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
Menurutnya, 40 kota tersebut diharapkan dapat menampung penduduk, memberikan sarana dan prasarana, serta menyediakan kehidupan yang sehat dan aman.
"Perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin dalam debat cawapres perdana di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Baca juga: Banggakan IKN, Gibran: Simbol Pemerataan Pembangunan Indonesia
Namun, gagasan tersebut dinilai oleh cawapres dari paslon nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sebagai hal yang aneh.
Pasalnya, Anies-Muhaimin sebelumnya tidak setuju dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Gus Muhaimin agak aneh. Pengen membangun kota selevel jakarta tapi enggak setuju sama IKN," cetus Gibran.
"Tapi ya monggo-lah enggak apa-apa," tambahnya.
Baca juga: Jurus Slepet ala Cak Imin untuk Ciptakan Keadilan dan Kemakmuran
Gibran juga menyinggung prosesi potong tumpeng yang dilakukan Cak Imin ketika berada di IKN.
Sebagai informasi, Cak Imin sempat mendatangi IKN untuk melakukan selamatan dengan memotong 24 tumpeng di titik nol IKN pada 20 April 2023.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menilai, Cak Imin tidak konsisten karena dulu berkeinginan pembangunan IKN segera terwujud.
"Sekali lagi, mohon maaf, Gus. IKN ini tidak hanya membangun bangunan pemerintah, tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan, sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia" tutur Gibran.
Gibran juga menyinggung pihak-pihak yang dinilai gagal paham dalam pembiayaan pembangunan IKN.
Menurutnya, anggaran yang digunakan untuk membiayai pembangunan IKN yang bersumber dari APBN hanya 20 persen.
"Sisanya adalah investasi dari swasta dan ini yang banyak gagal paham," imbuhnya.
Baca juga: Mahfud Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Pernah Sentuh 7 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.