Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kanker Usus Besar Meningkat di Kalangan Anak Muda AS, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya

Kompas.com - 22/12/2023, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Risiko tersebut akan semakin besar saat dengan ditambah faktor lingkungan.

Faktor gaya hidup dan kelebihan berat badan meningkatkan risiko kanker usus besar meski hanya sekitar lima persen.

Kelebihan berat badan juga terkait dengan tumor di sisi kanan usus besar, tempat kanker tersebut akan berkembang.

Kelebihan berat badan termasuk faktor risiko kanker yang lebih besar pada pria dibandingkan wanita.

Konsumsi banyak minuman manis, daging merah, dan daging olahan juga termasuk faktor penyebab kanker usus besar.

Faktor lainnya, termasuk penggunaan antibiotik yang tinggi semasa kecil serta sering menjalani operasi caesar dan prosedur bedah lainnya.

Semua faktor tersebut memengaruhi mikrobioma, populasi bakteri, dan mikroorganisme lain yang menghuni sistem pencernaan manusia.

Baca juga: Pele Meninggal karena Kanker Usus Besar, Ini Penyebab dan Gejalanya

Gejala dan pencegahan kanker usus besar

Untuk mempercepat pemeriksaan kanker usus besar, anak muda perlu mengetahui gejala penyakit ini seperti berikut:

  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Perubahan frekuensi, ukuran, atau bentuk tinja
  • Pendarahan dubur
  • Merasa kurang energi dan kelelahan
  • Perubahan nafsu makan
  • Sakit perut yang tidak biasa

Selain mengenali gejala, anak muda juga perlu melakukan langkah-langkah pencegahan.

Dikutip dari Yale Medicine (2/3/2023), berikut penerapan gaya hidup yang sehat untuk menghindari kanker usus besar:

  • Berhenti merokok dan/atau menggunakan rokok elektrik.
  • Minum air yang cukup.
  • Olahraga dan aktif bergerak untuk menurunkan risiko kanker.
  • Segera turunkan berat badan jika mengalami obesitas, karena kondisi tersebut berisiko lebih tinggi terkena kanker usus besar.
  • Konsumsi serat yang cukup setidaknya 25 gram sehari untuk menjaga kesehatan usus besar.
  • Makan lebih banyak buah segar, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan sebanyak 10 hingga 15 gram sehari.

Jika sudah terkena kanker, pasien akan menjalani operasi untuk mengambil bagian yang terinfeksi, prosedur radiasi, atau kemoterapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com