KOMPAS.com - Amerika Serikat melaporkan peningkatan jumlah penderita kanker usus besar di kalangan anak muda berusia di bawah 50 tahun.
Laporan dari American Cancer Society menemukan, terdapat peningkatan jumlah pasien kanker usus besar dengan usia di bawah 55 tahun sejak 2019 dibandingkan pada 1995.
Sekitar 3.750 orang berusia di bawah 50 tahun tercatat meninggal karena kanker ini pada 2023.
Padahal, kanker ini termasuk penyakit yang jarang dialami oleh anak muda. Mereka juga banyak yang tidak memiliki faktor risiko menderita kanker.
Sayangnya, kondisi ini malah cenderung lebih parah dibandingkan kanker yang terdeteksi pada orang lanjut usia.
Baca juga: Kisah Mia Brehme, Wanita Inggris yang Meninggal karena Kanker Usus, Sempat Dikira Ambeien
Kanker usus besar termasuk penyakit yang relatif jarang terjadi pada kaum muda. Akibatnya, dokter mungkin akan mengalami kesulitan saat mendiagnosisnya.
Diberitakan The Washington Post, Kamis (21/12/2023), kanker ini diduga muncul akibat obesitas yang banyak diderita anak-anak dan remaja.
Perubahan gaya hidup membuat berat badan bertambah karena lebih banyak makanan olahan yang rendah serat dan kurang olahraga. Kondisi ini meningkatkan risiko kanker usus besar.
Namun, para peneliti mencatat banyak pasien kanker tidak memiliki riwayat obesitas. Ini menunjukkan faktor lain seperti perubahan pada bakteri usus yang juga dapat memicu penyakit ini.
Sementara beberapa dokter menyebutkan pola makan yang buruk, penggunaan alkohol, dan kurang olahraga sebagai faktor penyebab kanker usus besar pada anak muda.
Ahli onkologi medis di Ohio State University Comprehensive Cancer Center, Ning Jin mengatakan kanker usus besar yang muncul sejak dini cenderung lebih agresif.
Sayang, penyakit ini sering kali baru terdiagnosis saat kanker sudah berkembang dan lebih sulit untuk diobati. Parahnya, penyakit ini juga bisa salah didiagnosis sebagai masalah lain.
Untuk itu, anak muda yang mengalami nyeri pada bagian saluran pencernaan perlu mempertimbangkan kanker usus besar.
Baca juga: Waspadai Jenis Kanker pada Anak, Apa Saja?
Dilansir dari National Geographic, faktor risiko genetik lebih mungkin menimbulkan kanker usus besar pada usia dini.
Risiko tersebut akan semakin besar saat dengan ditambah faktor lingkungan.
Faktor gaya hidup dan kelebihan berat badan meningkatkan risiko kanker usus besar meski hanya sekitar lima persen.
Kelebihan berat badan juga terkait dengan tumor di sisi kanan usus besar, tempat kanker tersebut akan berkembang.
Kelebihan berat badan termasuk faktor risiko kanker yang lebih besar pada pria dibandingkan wanita.
Konsumsi banyak minuman manis, daging merah, dan daging olahan juga termasuk faktor penyebab kanker usus besar.
Faktor lainnya, termasuk penggunaan antibiotik yang tinggi semasa kecil serta sering menjalani operasi caesar dan prosedur bedah lainnya.
Semua faktor tersebut memengaruhi mikrobioma, populasi bakteri, dan mikroorganisme lain yang menghuni sistem pencernaan manusia.
Baca juga: Pele Meninggal karena Kanker Usus Besar, Ini Penyebab dan Gejalanya
Untuk mempercepat pemeriksaan kanker usus besar, anak muda perlu mengetahui gejala penyakit ini seperti berikut:
Selain mengenali gejala, anak muda juga perlu melakukan langkah-langkah pencegahan.
Dikutip dari Yale Medicine (2/3/2023), berikut penerapan gaya hidup yang sehat untuk menghindari kanker usus besar:
Jika sudah terkena kanker, pasien akan menjalani operasi untuk mengambil bagian yang terinfeksi, prosedur radiasi, atau kemoterapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.