Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Konjungsi Bulan-Jupiter di Tengah Fenomena Solstis, Kapan Bisa Disaksikan?

Kompas.com - 21/12/2023, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Setelah pukul 10.27 WIB, Matahari secara berangsur-angsur seakan berbalik arah dengan bergerak ke utara.

Dalam istilah astronomi, menurut Marufin, Matahari mulai mengalami peningkatan nilai deklinasi setelah mencapai titik terendah, yakni minus 23,4384 persen.

Deklinasi Matahari merupakan sudut antara khatulistiwa dan garis yang ditarik dari pusat Bumi menuju pusat Matahari.

Titik deklinasi terendah tersebut berlangsung ketika titik balik selatan Matahari atau solstis Desember terjadi, yaitu tepat 22 Desember 2023 pukul 10.27 WIB.

Baca juga: Hari Ini Ada Fenomena Solstis Juni, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Disusul konjungsi Bulan dan Jupiter

Marufin menerangkan, gerak semu tahunan Matahari berdampak pada perubahan musim di segala penjuru Bumi, termasuk Indonesia.

"Di kawasan beriklim tropis, menentukan adanya musim hujan dan kemarau. Titik balik selatan Matahari biasanya terkait dengan puncak musim penghujan di Indonesia dan Asia Tenggara," kata dia.

Di kawasan beriklim subtropis, titik balik selatan Matahari atau solstis Desember menjadi penanda puncak musim dingin bagi belahan Bumi utara.

Sementara itu, di wilayah belahan Bumi selatan, fenomena astronomis ini menjadi tanda masuknya puncak musim panas.

Baca juga: Kadar Oksigen Bumi Bisa Turun Drastis dan Jadi Akhir Perjalanan Manusia, Kapan Terjadi?

Selain solstis yang berlangsung pada pagi hari, Marufin menjelaskan, langit Indonesia juga akan disambangi konjungsi Bulan dan Jupiter pada Jumat malam.

"Kedua fenomena itu (solstis dan konjungsi) bisa disaksikan dari Indonesia," kata Marufin.

Menurutnya, secara kasat mata, Bulan dan Jupiter hanya akan dipisahkan oleh sudut atau elongasi sebesar 3 derajat.

Masyarakat pun dapat menyaksikan fenomena ini secara langsung dengan mata telanjang. Caranya, cukup arahkan pandangan ke langit tempat Bulan berada.

Nantinya, akan tampak Bulan berdekatan dengan sebuah bintang tak berkedip yang sebenarnya adalah planet Jupiter.

Tak perlu khawatir harus bangun di tengah malam, Marufin menyebutkan bahwa fenomena ini dapat disaksikan sepanjang malam hingga tengah malam.

"Konjungsi akan dapat dilihat sejak Matahari terbenam hingga tengah malam," terangnya.

Baca juga: Mengapa Langit Berwarna Biru? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com