Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seorang Wanita Alami Serangan Jantung dengan Gejala Mirip Flu

Kompas.com - 12/12/2023, 09:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Beberapa hari kemudian, saat sedang membersihkan lantai dengan penyedot debu, Tanner tiba-tiba merasa harus segera duduk.

Dia duduk di kursi malas suaminya dan meletakkan ponsel di sandaran tangan. Saat merasa lebih baik, Tanner mulai bangkit dan berjalan ke ruangannya.

Namun, saat sampai di sana, pandangannya mulai menggelap dan Tanner dapat mendengar darah mengalir deras di telinganya.

"Aku berbaring di lantai dan langsung merasa seperti seekor gajah hinggap di dada. Beberapa detik sebelum pingsan, aku menyadari mengalami serangan jantung," ungkapnya.

Tanner mengaku sempat mengalami pingsan di masa lalu. Kendati demikian, ketidaksadarannya kali ini jauh lebih hebat dari sebelumnya.

Menurutnya, kala itu, terasa seperti ada sengatan listrik yang menjalar ke seluruh tubuh hingga tubuhnya kejang dan muntah.

"Satu-satunya hal yang bisa dikendalikan adalah napas. Aku mulai bersenandung sambil menghela napas. Itu adalah cara untuk memastikan bahwa aku masih hidup, dan itu hampir seperti mantra," ujarnya.

Saat senandungnya menguat, Tanner mulai berteriak meminta tolong meski tahu tidak akan ada yang mampu mendengarnya.

"Aku sendirian di rumah dan ruanganku berada di belakang rumah. Tapi kucingku masuk ke dalam kamar, dan secara naluriah aku mengulurkan tangan untuk menepuknya. Begitulah cara aku sadar masih bisa bergerak," ungkapnya.

Baca juga: Gejala Serangan Jantung pada Wanita, Awas Lebih Mematikan daripada Pria

Anak memberi kekuatan untuk menelepon

Di tengah ketidakberdayaan, Tanner membayangkan putra bungsunya yang saat itu berusia 10 tahun, pulang ke rumah dan menemukannya sudah tergeletak meninggal dunia.

"Itu memberiku dorongan untuk bergerak. Aku mulai merangkak ke ruang tamu, tempat ponselku berada. Aku hanya menjejakkan beberapa langkah, namun akhirnya, mencapai kursi dan menelepon suamiku," kata Tanner.

Selama tiga belas tahun hidup bersama, Tanner mengaku tak pernah menelepon suami di tengah jam kerja.

Oleh karena itu, saat mendapati sang istri melakukan panggilan, suaminya langsung tahu ada sesuatu yang tak beres.

"Dia menyuruhku menutup telepon dan menelepon 911, dan dia melakukan hal yang sama," tuturnya.

Sayangnya, Tanner masih harus bangkit untuk membuka lima kunci pintu depan rumahnya, yang dipasang untuk mencegah anak-anak "melarikan diri".

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com