Bahkan, gempa vulkanik dalam hanya terekam tiga kali pada tanggal 16 November 2023 hingga 2 Desember 2023.
"Hal ini menunjukkan bahwa proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan sangat dangkal, ada di sekitar puncak," ujarnya dikutip dari Kompas.id.
Hingga kini, gunung Marapi masih berstatus Level II atau Waspada sejak 2011.
Baca juga: Update Terkini Letusan Gunung Marapi: Jumlah Korban dan Upaya Penanganan
Gunung Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada pada Selasa, (5/12/2023), pukul 17.41 Wita.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa, Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan, letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 23.5 mm dengan durasi lebih kurang 1 menit.
Sementara itu, tinggi kolom abu yang teramati sejauh 500 meter di atas puncak atau sekitar 1.923 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat laut," ujar Stanislaus dalam keterangannya, Selasa.
Gunung Ili Lewotolok sendiri statusnya telah dinaikkan PVMBG menjadi level III atau Siaga sejak tanggal 29 November 2020.
Baca juga: Adakah Kaitan Erupsi Gunung Marapi, Anak Krakatau, dan Ili Lewotolok?
Terbaru, gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda, Lampung Selatan, Provinsi Lampung juga mengalami erupsi pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut laporan dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi itu memiliki tinggi lontaran kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna hitam dengan intensitas tebal dari gunung itu condong mengarah ke arah barat daya laut.
Sementara itu, Koordinator PVMBG, Ahmad Basuki menyampaikan, gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 164 kali sejak 26 November 2023 hingga 4 Desember 2023.
Ia melanjutkan, erupsi baru-baru ini terjadi lantaran adanya kenaikan magma ke permukaan akibat kondisi geologis gunung tersebut.
(Sumber: Kompas.com/Aditya Priyatna Darmawan, Serafinus Sandi Hayon Jehadu | Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh, Farid Assifa)
Baca juga: Ini Penyebab Gunung Anak Krakatau Meletus Menurut PVMBG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.