Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanzania Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 68 Orang Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 06/12/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang melanda Tanzania pada akhir pekan lalu, memicu banjir dan tanah longsor hingga menelan korban jiwa.

Hingga Rabu (6/12/2023), setidaknya 68 orang dilaporkan tewas dalam bencana alam tersebut.

Dalam siaran televisi lokal, Perdana Menteri Tanzania Kassim Majaliwa mengungkapkan, jumlah orang yang terluka mencapai 116 orang.

"Rekan-rekan warga Tanzania, ini adalah sebuah tragedi," ujarnya dikutip dari Al Jazeera, Senin.

Baca juga: 21 Orang Tewas akibat Tanah Longsor dan Banjir Bandang di China


Lumpuhkan kota

Juru bicara kantor presiden, Zuhura Yunus mengatakan, banjir dan tanah longsong ini berdampak pada 1.150 rumah, 5.600 orang, dan menghancurkan 750 hektar lahan pertanian.

Selain itu, hujan deras di akhir pekan tersebut juga menyapu kendaraan dan merobohkan bangunan-bangunan di kota lereng bukit Katesh, 300 kilometer di utara Ibu Kota Dodoma.

Gambar yang disiarkan di televisi menunjukkan puing-puing dari rumah, termasuk furnitur, berserakan di jalanan. Aliran listrik dan jaringan komunikasi juga dilaporkan terganggu.

"Kami telah menutup malam kami dengan 68 kematian dan operasi penyelamatan sedang berlangsung," kata komisaris regional, Queen Sendiga, dilansir dari The East African, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Tanzanite, Batu Langka dan Mahal yang Hanya Ditemukan di Tanzania

Pada Senin (4/12/2023), Kassim memberikan penghormatan kepada para korban selama upacara di Katesh untuk menyerahkan jenazah mereka kepada keluarga.

Sementara itu, operasi pencarian dan penyelamatan korban masih terus berlangsung.

Pemerintah Tanzania juga mengerahkan bantuan militer untuk mencari korban yang mungkin tertimbun lumpur.

"Setidaknya 100 rumah tertimbun lumpur dan sebuah desa yang dihuni oleh 28 keluarga, rata dengan tanah," kata Sendiga.

Bencana itu telah mendorong Presiden Samia Suluhu Hassan untuk mempersingkat kunjungannya ke Dubai dalam rangka pembicaraan iklim di COP28.

Baca juga: Profil Samia Suluhu Hassan, Presiden Perempuan Pertama Tanzania

Banjir sebabkan krisis kemanusian di Afrika

Bukan hanya Tanzania, sejumlah negara Afrika lain, seperti Kenya, Somalia, dan Ethiopia  juga sedang berjuang melawan banjir bandang yang disebabkan oleh hujan lebat akibat El Nino.

Banjir memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. Padahal, mereka sebelumnya mengalami kekeringan terburuk dalam empat dekade dan mengakibatkan jutaan orang kelaparan.

Antara Oktober 1997 dan Januari 1998, banjir bandang sebabkan lebih dari 6.000 kematian di negara-negara tersebut.

Para ilmuwan mengatakan, peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, badai, kekeringan, dan kebakaran hutan dibuat lebih lama, lebih intens, dan lebih sering disebabkan oleh perubahan iklim akibat ulah manusia.

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Jabodetabek yang Berpotensi Alami Banjir pada 1-10 Desember 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com