Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian Akhir Semester

Kompas.com - 03/12/2023, 10:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

3. Bayi dalam kondisi sehat

Mengetahui ada salah satu siswinya yang melahirkan, pihak sekolah pun langsung membawanya ke puskesmas.

"Kebetulan salah satu guru mengenal baik petugas di Puskesmas Komuning. Jadi seketika dibawa ke Puskesmas dengan menggunakan mobil ambulans," ungkapnya.

Menurutnya, kondisi bayi yang berjenis kelamin perempuan itu dinyatakan sehat dan langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga siswi.

Sementara itu, siswi yang baru melahirkan tersebut dirujuk ke RSUD Dr Mohammad Zyn karena kondisinya mengkhawatirkan.

“Kami mendampingi siswi yang bersangkutan. Kondisi terakhir pukul 22.00 WIB, alhamdulillah siswi membaik,” tutur Nurchalid.

Baca juga: Mainan Kosmetik Berpotensi Bahayakan Anak, Perhatikan 4 Hal Ini

4. Ujian tetap berjalan hingga selesai

Kepala SMAN 1 Sampang, Sukardi memastikan, situasi kembali kondusif meski sempat ramai usai ada siswi melahirkan di dalam kelas.

"Itu pun yang ramai hanya siswa di satu kelas itu saja," ujar dia dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/12/2023).

Setelah itu, situasi kembali kondusif dan ujian akhir semester berjalan seperti biasa. Namun, ruangan kelas yang menjadi tempat siswi melahirkan, tidak digunakan sementara.

Hal tersebut dikarenakan adanya pembersihan darah di lantai yang sudah dilakukan masih belum optimal.

Karena itu, pihak sekolah memilih menggunakan ruangan kelas lain agar ujian berjalan dengan kondusif.

"Ujian saat ini merupakan penilaian akhir semester untuk menentukan nilai siswa baik atau tidak atau bisa menentukan kenaikan kelas nanti, jadi ujian tetap berjalan," terangnya.

Baca juga: Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya

5. Orang tua tidak tahu jika anaknya hamil

Nurchalid yang juga menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan mengungkapkan, siswi yang melahirkan tersebut baru masuk kelas sejak Juli 2023 atau lima bulan lalu.

Sementara, usia kehamilan hingga akhirnya melahirkan di dalam kelas itu terbilang normal, yakni selama 9 bulan.

Namun, tidak ada yang menyadari bahwa siswi tersebut hamil, termasuk pihak keluarga.

"Memang semua guru tidak ada yang curiga kalau dia hamil. Ciri-ciri fisiknya tidak diketahui karena siswi ini gemuk," ungkap Nurchalid.

"Orang tua pun selama anaknya hami tidak mengetahui, apalagi kami yang memantau sejumlah murid di sekolah," tambahnya.

Baca juga: Ramai soal Bayi 5 Bulan di Sumatera Barat Disebut Hamil, Ini Faktanya

(Sumber: Kompas.com/Taufiqurrahman, Rachmawati | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com