Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Minum Kopi Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi?

Kompas.com - 28/11/2023, 06:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kolesterol adalah lemak yang diproduksi secara alami oleh organ hati dan memainkan banyak peran penting dalam tubuh.

Selain itu, kolesterol juga dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu.

Di dalam tubuh, kolesterol dibutuhkan untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah hormon, dan menghasilkan vitamin D.

Namun, kadar kolesterol Low Density Lipoprotein atau LDL (kolesterol jahat) terlalu tinggi dapat membuat plak menumpuk di arteri, dikutip dari Medical News Today.

Kemudian, bila plak menumpuk cukup banyak, hal itu bisa menghambat aliran darah.

Pada akhirnya, kondisi ini menjadi berbahaya karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Namun demikian, peningkatan kadar kolesterol dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya seberapa banyak kopi yang diminum seseorang dan seberapa sensitif mereka terhadap kafein.

Lantas, benarkah minum kopi dapat menyebabkan kolesterol tinggi?

Baca juga: Campuran Bahan Terbaik untuk Ditambahkan ke Kopi Menurut Ahli Diet

Kopi menyebabkan kolesterol tinggi 

Sebuah studi pada 2016 menunjukkan, konsumsi kopi dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi, meskipun dampaknya bervariasi tergantung pada jenis kopi dan jenis kelamin individu.

Namun, menurut penelitian terdahulu pada 1997, bukan jumlah kafein dalam kopi yang dapat memengaruhi kadar kolesterol, melainkan minyak yang secara alami terdapat dalam biji kopi.

Minyak alami tersebut juga dikenal sebagai diterpen, yakni berupa cafestol dan kahweol.

Institute for Scientific Information on Coffee (ISIC) sepakat, kedua minyak tersebut, cafestol dan kahweol dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, meskipun jumlah diterpen dalam kopi bervariasi menurut metode penyeduhan.

Misalnya, jika seseorang membuat kopi menggunakan kertas saring, sebagian besar diterpen tertinggal di dalam saringan.

Namun, pada kopi tanpa filter, lebih banyak diterpen yang masuk ke dalam kopi.

Baca juga: 9 Penyebab Mengapa Seduhan Kopi Terasa Tidak Enak

Kopi yang difilter adalah pilihan terbaik

Sementara itu, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2018 melacak berapa banyak kopi yang diminum orang berusia 18 hingga 24 tahun dalam seminggu.

Peneliti kemudian membandingkannya dengan kadar kolesterol mereka, dilansir dari Web MD.

Para peneliti menemukan, semakin banyak minuman berbasis espresso yang diminum para partisipan, semakin tinggi pula kolesterol mereka.

Hal tersebut lantaran espresso diseduh dengan menuangkan air panas langsung ke dalam bubuk kopi halus, bukan menetes perlahan melalui filter seperti yang dilakukan kebanyakan pembuat kopi rumahan.

Hasilnya adalah kopi yang memiliki kadar dua senyawa peningkat kolesterol yang lebih tinggi.

Selain itu, menurut sebuah penelitian tahun 2011, kopi Skandinavia, kopi Turki, dan kopi French press juga dapat meningkatkan kolesterol.

Kopi Skandinavia dan Turki tidak disaring, sedangkan kopi yang dibuat dengan mesin press Perancis melewati filter logam yang memungkinkan lebih banyak diterpen masuk ke dalam minuman daripada filter kertas.

Baca juga: 10 Cara Mengusir Nyamuk secara Alami, Ada Serai, Kopi, dan Bawang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com