Pada tradisi Samhain, hari kematian yang sekarang disebut Halloween, orang-orang akan datang ke gundukan itu dan menyalakan lilin di dalam satu atau lebih tengkorak yang ada di sana.
Masyarakat atau selebran bahkan akan berbicara kepada leluhur mereka menggunakan perantara tengkorak tersebut.
Seiring berkembangnya tradisi, para selebran beralih dari tengkorak asli dan mulai mengukir bentuk tengkorak dari lobak besar dan memasang lilin untuk dibakar di dalamnya.
Itu digunakan saat menyambut kematian orang yang mereka cintai, sekaligus menakuti makhluk gaib yang mereka takuti.
Baca juga: Cerita Korban Selamat di Pesta Halloween Itaewon dari Indonesia
Jika kepala tengkorak sungguhan diganti dengan ukiran lobak, mengapa pada perayaan Halloween yang muncul adalah ukiran dari labu?
Itu bermula ketika imigran Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mulai mengukir Jack O’Lantern dari labu, karena labu merupakan tanaman asli wilayah tersebut.
Ketika orang-orang Eropa datang ke Amerika, mereka menemukan labu, kemudian membawa tradisi mengukirnya, menjadi tradisi yang dikaitkan dengan Halloween.
Meskipun warnanya tidak seputih tengkorak seperti lobak, ukurannya besar dan mudah diukir serta memancarkan cahaya keemasan saat dipasangi lilin.
Seiring berjalannya waktu, sejarah menyeramkan di balik Jack O'Lantern telah hilang. Dan sekarang, mengukir labu identik dengan keluarga dan kesenangan, bukan lagi roh seram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.