Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri Orang yang Kecanduan Gadget dan Cara Penanganannya

Kompas.com - 28/10/2023, 09:30 WIB
Aulia Zahra Zain,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai seseorang yang kecanduan ponsel, ramai di media sosial.

Unggahan itu dibagikan melalui akun X @tanyakanrl, Kamis (26/10/2023).

Unggahan foto tersebut memperlihatkan enam ponsel yang berjajar, lima dari enam ponsel tersebut layarnya menyala.

Pengunggah menanyakan kondisi tersebut apakah termasuk kecanduan ponsel atau tidak

Apakah ini termasuk kecanduan hp? Jadi aku gak bisa kalo gak main hp, misal baterai habis pindah ke yang lain. Hp aku skrng ada 7,” tulis pengunggah.

Hingga Jumat, (27/10/2023), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 600.000 warganet, disukai 12.000 kali, dan diunggah ulang oleh 1000 pengguna.

Lantas, bagaimana ciri-ciri orang yang kecanduan ponsel atau gadget dan bagaimana menanganinya?

Ciri-ciri orang kecanduan gadget

Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, seseorang dengan kecanduan gadget berarti tidak bisa lepas dari ponselnya dan tidak bisa mendahulukan mana yang seharusnya diprioritaskan.

Ratna menjelaskan, fenomena seseorang dengan kecanduan gadget masuk termasuk abnormalitas.

“Jadi, ada salah satu istilah psikologi namanya nomophobia, yaitu ketergantungan kepada gadget. Kemana-mana seseorang itu harus bawa gadget,” jelas Ratna kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Ciri-ciri orang kecanduan gadget yang pertama adalah seseorang tersebut tidak bisa mengatur mana yang lebih penting untuk dia kerjakan.

Pekerjaan utama seseorang yang kecanduan gadget bisa menjadi kacau. Namun, hal-hal lain, seperti berselancar di sosial media tetap lancar dan orang tersebut tidak bisa mengatur waktu.

Baca juga: Menjauhkan Gadget dan Mendekatkan Buku pada Anak, Mungkinkah?

Kemudian, ciri kecanduan gadget yang kedua adalah seseorang memiliki jam tidur yang tidak teratur.

“Karena dia selalu tergoda membuka info-info yang sebenarnya tidak terlalu penting atau junk information di sosial media. Jadi, jam tidurnya berantakan,” ujar Ratna.

Dia mengatakan, seseorang yang kecanduan gadget akan terus mengikuti tren yang baru (fomo) dan jika dia tidak mengikuti tren tersebut maka akan merasakan kehilangan sesuatu.

Selanjutnya, ciri kecanduan gadget yang ketiga, yakni orang tersebut selalu membawa gadget miliknya ke mana-mana.

Hal tersebut membuat orang dengan kecanduan gadget akan selalu terpapar dengan benda tersebut.

Sehingga, ketika ada orang yang mengajak komunikasi, seseorang yang kecanduan itu akan selalu fokus pada ponselnya dan merasa tidak bisa menyikapi secara langsung.

Baca juga: Tips Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak

Dampak kecanduan gadget 

Ratna menjelaskan, secara teori biopsikologi, seseorang yang kecanduan gadget di otaknya ingin memainkan ponsel secara terus menerus dan hal tersebut membuat ketergantungan.

“Dampaknya adalah dia akan kehilangan kemampuan pada otaknya untuk mengendalikan beberapa hal,” kata Ratna.

Sehingga, seseorang yang kecanduan gadget dia tidak tahu mana hal yang menjadi prioritasnya dan menjadi tidak peduli akan prioritas tersebut.

Baca juga: Tangan Nyeri akibat Keseringan Main Gadget? Ini 7 Tips Mengatasinya

Selain itu, Ratna menambahkan, seseorang yang kecanduan gadget ego-nya juga tidak begitu berfungsi.

“Kalau dia tidak punya pendirian yang baik atau super egonya tidak berfungsi dengan normal, maka yang terjadi dia akan melakukan sesuatu tanpa memikirkan terlebih dahulu efek negatif dan positifnya,” jelasnya.

“Kemudian dia ngerasa puas, gitu aja. Padahal, kepuasan itu hanyalah kepuasan yang semu,” imbuhnya.

Baca juga: Bagaimana Menatap Layar Gadget Berlebihan bisa Merusak Mata? Kenali Risikonya Berikut Ini

Cara penanganan kecanduan gadget

Ratna menyampaikan, penanganan seseorang yang kecanduan gadget dapat dilakukan dengan terapi perilaku (behavior therapy).

“Jadi, memang terapinya harus dengan praktik, tidak bisa disarankan dengan kata-kata,” ujarnya.

Menurutnya, harus ada restrukturisasi kognitif dan ada adaptasi kembali mengenai penggunaan gadget dengan sewajarnya.

“Seseorang yang kecanduan gadget perlu diubah dulu pemaknaannya, baru kemudian bisa mengikuti behavior therapy,” tandasnya.

Baca juga: Apakah Mata Kucing Bisa Minus akibat Terlalu Lama Menatap Gadget Layaknya Manusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com