Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Alasan Kenapa Orang Suka Menonton Video Pencet Jerawat

Kompas.com - 18/10/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video orang yang memencet jerawat dan komedo banyak beredar di media sosial.

Video yang memperlihatkan saat orang memencet jerawat atau mengeluarkan komedo seharusnya membuat penonton jijik. Namun ternyata video tersebut banyak ditonton orang dan disukai. 

Terbukti konten-konten tentang memencet jerawat atau komedo banyak sekali penontonnya, hingga jutaan viewers. 

Lalu, apa penyebab orang suka menonton video pencet jerawat dan komedo tersebut?

Baca juga: Mengapa Kreator Konten Mukbang Tidak Gendut padahal Sering Makan Banyak?


Orang tertarik pada hal menjijikkan

Psikolog di Universitas Saint Joseph, AS Alexander Skolnick mengungkapkan orang-orang menyukai video pencet jerawat karena menikmati perasaan jijik ketika menontonnya.

“Orang sering kali tertarik pada hal-hal yang mengganggu mereka,” kata Alexander, diberitakan Quartz (5/6/2017).

Rasa jijik merupakan perasaan yang dimiliki makhluk hidup sejak zaman purba sebagai cara untuk membuat bertetap hidup. Kebalikannya adalah rasa ingin tahu. 

Menurut dia, semakin banyak orang yang merasa jijik saat menonton sesuatu maka rasa ingin tahu mereka terhadap hal tersebut semakin berkurang.

Meski begitu, ini tidak berlaku pada video yang menjijikkan. Penonton bisa mengontrol akan menonton video pencet jerawat atau tidak.

Mereka bisa terus-terusan menonton video tersebut karena penasaran dan tidak membuang muka atau sengaja mematikannya agar tidak melewatkan sesuatu di tontonan tersebut.

Ilustrasi komedo, penyebab komedo, skincare penghilang komedo. Salah satu manfaat bawang putih untuk wajah adalah menggunakannya untuk mengurangi kemunculan komedo. Cara menghilangkan komedo lainnya juga bisa menggunakan krim retinol secara rutin. Shutterstock/ThamKC Ilustrasi komedo, penyebab komedo, skincare penghilang komedo. Salah satu manfaat bawang putih untuk wajah adalah menggunakannya untuk mengurangi kemunculan komedo. Cara menghilangkan komedo lainnya juga bisa menggunakan krim retinol secara rutin.

Baca juga: Kerap Terjadi, Bisakah Orang yang Mengambil Foto atau Video Tanpa Izin Dipidana?

Membuat tubuh merasa nyaman

Sementara itu, Roseann Capanna-Hodge seorang psikolog dan pakar kesehatan mental memiliki penjelasan yang berbeda.

Menurutnya, mengorek kulit dapat melepaskan dopamin, sebuah hormon yang membuat orang merasa nyaman.

Ketika orang-orang menonton video pencet jerawat dan komedo yang dilakukan orang lain, hal ini mendatangkan kepuasan bagi mereka.

“Orang-orang terpesona dengan kesusahan atau kesulitan orang lain, dan betapapun menjijikkannya munculnya jerawat, mereka mendapatkan lonjakan dopamin setiap kali melihat intensitas masalah orang lain,” kata Roseann dikutip dari Popsugar (17/5/2023).

“Menonton video yang memunculkan jerawat dapat merangsang berbagai emosi dan sensasi pada seseorang, termasuk gairah, kecintaan terhadap hal-hal aneh, rasa jijik, dan rasa malu," lanjut dia.

Sayangnya, dokter kulit melarang jerawat dipencet karena berpotensi berbekas jerawat ), beberapa orang merasa bersalah saat mereka memencetnya sendiri di rumah.

Ketika mereka melihat orang lain memencet jerawat mereka, perasaan orang-orang yang menontonnya akan menjadi lebih baik. 

Baca juga: Bocah 4 Tahun Lompat dari Lantai 26 Pakai Payung Setelah Menonton Kartun Tom and Jerry

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com