"Asumsinya karena tidak memenuhi standar keamanan pengguna, karena dari pabriknya aja tidak lulus seleksi kan," ungkapnya.
Dinda melanjutkan, terkait dengan bahayanya, ia tidak dapat menjamin terkait keamanan dan kebersihan dari pembalut reject tersebut.
Baca juga: Trending soal Pembalut, Berikut Sejarah, Cara Memilih hingga Haruskah Pembalut Dicuci?
Tetep jaga kebersihan dengan rutin mengganti pembalut
Selain itu, Dinda menegaskan agar pemakai tetap harus menjaga kebersihan serta sering mengganti pembalut.
Penggantian pembalut tergantung pada seberapa deras haid saat itu. Akan tetapi, secara umum pembalut harus diganti setiap 3-4 jam dalam sehari.
Hal ini lantaran beberapa orang terkadang memiliki kulit yang sensitif dan mudah mengalami iritasi, keputihan, hingga mungkin gatal di kulit.
Baca juga: Ramai soal Durasi Ganti Pembalut yang Benar Saat Menstruasi, Benarkah Setiap 4 Jam Sekali?
Kelebihan dan kekurangan pembalut
Dikutip dari Kompas.com (29/1/2022), ada beberapa kelebihan pembalut, berikut ini beberapa di antaranya:
- Memiliki banyak pilihan sesuai perubahan dari aliran darah dan aktivitas.
- Mengganti pembalut berkali-kali dalam sehari lebih mudah dari pada tampon dan menstrual cup.
- Pembalut lebih mudah digunakan dan lebih mudah mengecek apakah isinya sudah penuh untuk segera diganti.
- Pemakaiannya di luar, jadi tidak perlu memasukkan apa pun ke dalam vagina.
- Pembalut bisa dipakai semalaman saat tidak sedang deras-derasnya haid.
Di sisi kain, pembalut sekali pakai juga memiliki kekurangan yang penting untuk diketahui, meliputi:
- Pengguna pembalut tidak bisa berenang karena pembalut bisa basah kuyup dan terlepas dari pakaian dalam.
- Meskipun ada jenis pembalut sekarang lebih tipis dari sebelumnya, tetapi menggunakan pembalut lebih mungkin terlihat saat kita memakai pakaian ketat.
- Pembalut dapat bergeser dari tempatnya dan berkerut saat wanita aktif beraktivitas. Sehingga berpotensi tembus dan menodai pakaian.
- Memiliki masalah lingkungan, seperti tampon karena hanya sekali pakai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.