Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Pembalut atau Menstrual Cup? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 29/01/2022, 09:09 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Di kalangan wanita, masih terdapat perdebatan soal manakah yang lebih aman dipakai saat haid, pembalut atau menstrual cup.

Polemik ini muncul lantaran belakangan penggunaan menstrual cup kian populer sebagai salah satu alternatif dari pembalut.

Dikutip dari Healthline, menstrual cup adalah silikon atau karet yang berbentuk seperti cangkir untuk dimasukkan ke dalam vagina saat haid.

Menstrual cup yang terbuka setelah dimasukkan akan mengunci di dinding vagina untuk menampung darah kotor yang keluar hingga penuh dan kita kosongkan kembali.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Haid Tidak Teratur Secara Alami

Mengenal menstrual cup

Sebenarnya, menstrual cup ini telah diciptakan sejak 1860-an dengan nama berbeda. Adalah penyanyi Amerika Leona Chalmers yang mempromosikannya pada tahun 1930-an, kemudian menjadi dikenal luas.

Awalnya, menstrual cup diciptakan berbahan karet yang kurang nyaman, sehingga jarang diminati.

Namun belakangan menstrual cup banyak dibahas karena desainnya diperbarui dengan menggunakan bahan silikon yang lebih lembut.

Kelebihan menstrual cup

Terdapat beberapa kelebihan dari menstrual cup, di antaranya:

  1. Yang paling menonjol adalah alat ini bisa dipakai berulang kali.
  2. Banyak menstrual cup dapat digunakan selama bertahun-tahun. Bisa juga digunakan hingga 12 jam sebelum perlu dikosongkan.
  3. Menstrual cup tidak membuat vagina kering.
  4. Jadi bisa menjaga bakteri baik melindungi vagina dari infeksi.
  5. Menstrual cup tidak mengandung bahan kimia yang ditemukan di tampon dan pembalut, seperti pemutih dan dioksin. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa dioksin diketahui menyebabkan kanker pada manusia.
  6. Menstrual cup tidak terasa saat dipakai, menurut laporan beberapa wanita. Tidak menimbulkan bau di vagina.
  7. Menstrual cup lebih ramah lingkungan dibandingkan pembalut atau tampon yang menumpuk di pembuangan sampah.

Baca juga: Demam saat Haid, Apakah Normal?

Kekurangan menstrual cup

Selain kelebihan-kelebihan di atas, terdapat beberapa hal yang membuat menstrual cup dinilai memiliki kekurangan. Yakni, masih banyak penelitian tentang menstrual cup tidak memiliki kualitas yang cukup tingggi.

Mengutip Medical News Today, banyak penelitian tidak ditampilkan dalam jurnal peer-review, penelitian sudah terlalu tua dan melaporkan data yang tidak akurat.

Termasuk fokus obyek penelitian pada menstrual cup yang tidak lagi tersedia.

Selain itu, hasil yang diidentifikasi dalam laporan dan studi yang ditinjau bervariasi berdasarkan titik waktu dan desain yang berbeda, yang berarti bahwa hasilnya tidak konsisten dan sulit untuk dibandingkan.

Dilansir dari Healthline, berikut kekurangan menstrual cup yang dapat dialami seorang wanita pengguna menstrual cup ialah risiko iritasi, infeksi, dan Toxic Stock Syndrom (TSS).

1. Iritasi

Iritasi dapat terjadi karena sejumlah alasan, dan sebagian besar, semuanya dapat dicegah.

Misalnya, memasukkan menstrual cup tanpa pelumasan yang tepat dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Dalam banyak kasus, mengoleskan sedikit pelumas berbahan dasar air ke bagian luar menstrual cup dapat membantu mencegah iritasi

Pastikan untuk membaca rekomendasi pabrikan pada kemasan produk. Iritasi juga dapat terjadi jika menstrual cup tidak berukuran tepat atau tidak dibersihkan dengan benar saat ingin digunakan setelah pemakaian sebelumnya.

2. Infeksi

Infeksi adalah komplikasi yang jarang dari penggunaan menstrual cup. Jika infeksi memang terjadi, kemungkinan besar itu berasal dari perpindahan bakteri di tangan ke menstrual cup dari pada dari menstrual cup itu sendiri.

Misalnya, infeksi jamur dan bakterial vaginosis dapat berkembang jika bakteri di vagina (pH vagina) menjadi tidak seimbang.

Risiko itu dapat dikurangi dengan mencuci tangan secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun antibakteri sebelum memegang menstrual cup.

Saat mencuci menstrual cup sebelum dan sesudah digunakan juga harus menggunakan air hangat dan sabun berbahan dasar air yang lembut dan bebas pewangi.

Sabun bebas aroma dan bebas minyak yang dibuat untuk bayi merupakan alternatif yang baik.

Baca juga: Baru Pertama Coba Menstrual Cup? Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Pakai

 

3. Toxic Stock Syndrom (TSS)

Toxic Stock Syndrom adalah komplikasi yang jarang terjadi pada pengguna menstrual cup, tetapi dapat terjadi akibat infeksi bakteri tertentu.

Komplikasi ini bisa terjadi ketika bakteri Staphylococcus atau Streptococcus yang secara alami ada di kulit, hidung, atau mulut didorong lebih dalam ke dalam tubuh.

Sebuah ulasan 2019 menyatakan 5 laporan yang diketahui dari penderita TSS terkait dengan penggunaan menstrual cup.

Adapun cara untuk mengurangi risiko TSS, yaitu dengan:

  • Cuci tangan secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun antibakteri sebelum melepas atau memasukkan menstrual cup.
  • Membersihkan menstrual cup seperti yang direkomendasikan oleh pabrikan, biasanya dengan air hangat dan sabun ringan, bebas pewangi, bebas minyak, sebelum dimasukkan ke vagina.
  • Memberikan sedikit air atau pelumas berbahan dasar air (sesuai instruksi pabrik) ke bagian luar menstrual cup untuk membantu memasukkan ke dalam vagina.

Menstrual cup biasanya aman selama:

  • Memasukkannya dengan tangan yang bersih.
  • Mengeluarkannya dengan hati-hati.
  • Membersihkannya dengan benar.

Jika tidak berkomitmen untuk menjaga kebersihannya disarankan untuk menggunakan pembalut biasa.

Baca juga: 4 Tips Jaga Kebersihan Menstruasi, Ganti Pembalut Minimal 4 Jam Sekali

Mengenal pembalut

Selangkangan gatal karena reaksi alergi atau iritasi adalah penyebab yang cukup umum dan dapat diobati. Pada wanita, ini bisa disebabkan karena penggunaan pembalut.SHUTTERSTOCK Selangkangan gatal karena reaksi alergi atau iritasi adalah penyebab yang cukup umum dan dapat diobati. Pada wanita, ini bisa disebabkan karena penggunaan pembalut.

Mengutip Insider, pembalut kebanyakan terbuat dari bahan penyerap, seperti kapas dan polimer penyerap super.

Pembalut dirancang untuk menempel di bagian dalam celana dalam dengan berbagai ukuran dan ringan.

Berapa kali pembalut perlu diganti biasanya tergantung pada seberapa deras haidmu saat itu. Namun, aturan praktis yang baik adalah menggantinya setiap 3-4 jam dalam sehari.

Di Indonesia, pembalut itu pilihan yang paling umum digunakan oleh wanita saat haid.

Kelebihan pembalut

Pembalut memiliki beberapa kelebihan dibandingkan alternatif tampon dan menstrual cup, yaitu:

  • Memiliki banyak pilihan untuk sesuai perubahan dari aliran darah dan aktivitas.
  • Mengganti pembalut berkali-kali dalam sehari lebih mudah dari pada tampon dan menstrual cup.
  • Pembalut lebih mudah digunakan dan lebih mudah mengecek apakah isinya sudah penuh untuk segera diganti.
  • Pemakaiannya di luar, jadi tidak perlu memasukkan apa pun ke dalam vagina.
  • Pembalut bisa dipakai semalaman saat tidak sedang deras-derasnya haid.
  • Pembalut hampir tidak membawa risiko TTS.

Baca juga: Menstrual Cup Vs Pembalut, Mana yang Lebih Aman?

Kekurangan pembalut

  • Selain kelebihan itu pembalut memiliki kekurangan, yaitu:
  • Pengguna pembalut tidak bisa berenang karena pembalut bisa basah kuyup dan terlepas dari pakaian dalam.
  • Meskipun ada jenis pembalut sekarang lebih tipis dari sebelumnya, tetapi menggunakan pembalut lebih mungkin terlihat saat kita memakain pakaian ketat.
  • Pembalut dapat bergeser dari tempatnya dan berkerut saat wanita aktif beraktivitas. Sehingga berpotensi tembus dan menodai pakaian.
  • Memiliki masalah lingkungan, seperti tampon karena hanya sekali pakai.

Jadi, Anda lebih memilih yang mana? Pertimbangan ada di tangan Anda.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Shintaloka Pradita Sicca)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com