Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Nyeri Menstruasi Pertanda Ada Kista di Dalam Tubuh, Ketahui Bedanya

Kompas.com - 15/10/2023, 10:30 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan mengenai nyeri menstruasi diduga merupakan pertanda ada kista di dalam tubuh, ramai di media sosial

Unggahan tersebut dimuat oleh akun X, @tanyarlfes, pada Kamis (12/10/2023).

“Ini bener ga sii, soalnya aku tiap haid selalu nyeri pas hari per 1 sampe ke 3,” tulis narasi dalam unggahan tersebut.

Tampak dalam tangkapan layar yang diunggah, terdapat kolom percakapan (chat) yang mengatakan bahwa jika mengalami nyeri menstruasi, maka terdapat kista di dalamnya.

Tertulis pula, jika tidak merasakan nyeri menstruasi, maka aman alias tidak ada kista di dalam tubuh.

Hingga Minggu (15/10/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 900.000 kali dan mendapatkan lebih dari 2.000 komentar warganet.

Lantas, apakah benar bahwa nyeri pada saat menstruasi merupakan pertanda adanya kista di dalam tubuh?

Baca juga: Benarkah Stres Bisa Membuat Menstruasi Dua Kali Sebulan? Ini Kata Dokter

Tanda nyeri karena kista

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Anugerah Semarang Hervyasti Purwiandari menjelaskan, kista memang benar dapat menyebabkan nyeri saat menstruasi.

Hervyasti mengatakan, nyeri pada saat menstruasi merupakan sesuatu yang normal jika hanya muncul pada hari pertama ketika siklus menstruasi datang dan tidak mengakibatkan aktivitas terganggu.

Tetapi, jika nyeri pada menstruasi terjadi secara terus-menerus di hari kedua, ketiga, keempat, dan bahkan sampai pingsan atau sampai penderita minum obat pereda nyeri, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan agar bisa menjalani ultrasonografi (USG).

Kista terkadang muncul tanpa gejala. Salah satu gejala yang dapat kita deteksi jika ada kista adalah gangguan dari siklus menstruasi, ataupun nyeri pada saat menstruasi di luar dari nyeri menstruasi pada normalnya,” jelas Hervyasti.

Hervyasti menjelaskan, nyeri menstruasi yang normal terjadi karena penurunan hormon di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri.

Sedangkan nyeri menstruasi yang tidak normal dapat terjadi jika ada kista endometriosis di  dalam tubuh. 

Kista endometriosis merupakan kondisi yang paling sering menimbulkan gejala berupa kram menstruasi yang menyakitkan, nyeri saat berhubungan seksual, bahkan sulit hamil.

“Jadi, pada saat siklus menstruasi hari kedua atau ketiga, kista endometriosis pada saat kita menstruasi akan ikut pecah di dalam, ikut meluruh, jadi dapat menimbulkan rasa nyeri,” ungkapnya.

Baca juga: Darah Menstruasi Menggumpal Tanda Ada Kista? Ini Penjelasan Dokter

Dampak dari kista

Di sisi lain, Hervyasti mengungkapkan, perlu mengetahui terlebih dahulu apakah kista yang berada di dalam tubuh merupakan kista jinak atau ganas.

“Kita belum cukup tahu jika tidak melakukan pemeriksaan atau melakukan USG. Kalaupun USG tidak mencukupi, kita bisa melakukan operasi laparoskopi untuk pengangkatan kista, baru kita periksa ke laboratorium untuk mengetahui kista tersebut ganas atau tidak,” ujarnya.

Heryvasti menjelaskan, dampak dari timbulnya kista yang ganas adalah kanker ovarium.

Sedangkan, kista yang jinak sekedar memengaruhi siklus menstruasi dan menimbulkan rasa nyeri pada saat menstruasi.

Dampak lain dari kista adalah timbulnya nyeri berkelanjutan selama beberapa hari dan membuat kegiatan terganggu.

Selain itu, menurut Hervyasti, kista juga dapat menyebabkan gangguan untuk memiliki keturunan.

Baca juga: 4 Efek Samping Minum Kopi Saat Menstruasi, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com