KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 12 tahun, Sarah Griffin, menderita paru-paru kolaps dan menghabiskan empat hari dalam keadaan koma karena kecanduan vape.
Griffin adalah pecandu vape ketika dia dilarikan ke rumah sakit karena masalah pernapasan sebulan yang lalu.
Dia telah melakukan vaping sejak usia sembilan tahun dan menghabiskan 4.000 isapan dalam beberapa hari. Di mana, vape normal biasanya berisi 600 isapan, dikutip dari The Times, Kamis (12/10/2023).
Pilek yang dikombinasikan dengan asma yang sudah ada sebelumnya pada Griffin menyebabkan kondisinya memburuk dengan cepat.
Hasil rontgen paru-parunya menunjukkan bahwa salah satu parunya telah rusak.
Ibunya, Mary, mengatakan bahwa ketika Sarah ditempatkan dalam kondisi koma untuk membantu pemulihannya, dia mengira putrinya akan meninggal.
"Itu merupakan pengalaman yang sangat traumatis," ucap Mary.
Lantas, bagaimana kisahnya?
Baca juga: Kisah Tessa Hansen-Smith yang Alergi Air: Tetes Hujan, Minuman, dan Air Mata Membuatnya Tersiksa
Dilansir dari BBC, Kamis (12/10/2023), Mary mengatakan bahwa dia khawatir akan kehilangan putrinya.
Kamar tidur Griffin di rumahnya di Belfast, Inggris sama seperti kamar tidur kebanyakan anak perempuan berusia 12 tahun. Terdapat meja rias penuh dengan riasan, botol parfum, dan pelurus rambut dengan beberapa mainan masa kecil di tempat tidur.
Namun di sinilah Griffin juga menyembunyikan vape dari ibunya. Ia bahkan membuat lubang di karpet agar tidak terlihat.
Griffin mulai merokok elektrik ketika baru berusia sembilan tahun.
Meski begitu, Mary sudah mencoba menghentikannya, menggeledahnya ketika dia pulang, dan menyita teleponnya, namun tidak berhasil.
Pada musim panas, Griffin menghabiskan 4.000 isapan vape hanya dalam beberapa hari.
Ini adalah hal pertama yang dia lakukan di pagi hari dan hal terakhir yang dia lakukan di malam hari, yaitu tidur dengan vape di bantalnya.