Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Makan Cabai untuk Panjang Umur Berdasarkan Penelitian

Kompas.com - 14/10/2023, 11:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Cabai adalah tumbuhan dengan rasa pedas yang umumnya digunakan sebagai rempah-rempah atau bumbu dalam masakan.

Capsaicin adalah senyawa tumbuhan bioaktif utama dalam cabai, yang bertanggung jawab atas rasanya yang unik, pedas, sekaligus memiliki manfaat positif.

Cabai rawit kaya akan berbagai vitamin dan mineral serta kandungan antioksidan karotenoid, yang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan.

Salah satu manfaat kesehatan yang menarik adalah, mengonsumsi tanaman dari famili nightshade ini dapat berpengaruh terhadap umur panjang.

Baca juga: 6 Cara Mudah Menghilangkan Sensasi Panas di Tangan karena Cabai


Bukti manfaat cabai menurut penelitian

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, sebuah penelitian di Cleveland Clinic menemukan bahwa orang yang mengonsumsi cabai bisa hidup lebih lama.

Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati pola makan lebih dari 500.000 orang di seluruh dunia.

Diketahui, subjek yang rutin mengonsumsi cabai, khususnya cabai pedas, memiliki risiko yang lebih rendah, risiko relatif, untuk meninggal karena berbagai sebab.

Hal itu juga termasuk meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kematian akibat kanker.

Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas bagi Kesehatan

Para peneliti menduga manfaat kesehatan tersebut berasal dari senyawa utama yang terdapat pada cabai, yakni capsaicin.

Cabai juga memiliki efek anti-inflamasi dan anti-oksidan pada tubuh, dan membantu mengatur kadar glukosa darah.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman BBC Science Focus, dijelaskan bahwa penelitian tersebut menganalisis lebih dari 4.729 penelitian.

Penelitian tersebut diambil dari lima database kesehatan global terkemuka, yang mencakup catatan kesehatan dan pola makan lebih dari 570.000 orang di AS, China, Iran, dan Italia.

Baca juga: 6 Manfaat Cabai, Cegah Penyakit Jantung hingga Menurunkan Berat Badan

Hasilnya bahwa, orang yang makan cabai memiliki risiko 26 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit jantung dan 23 persen lebih kecil untuk meninggal karena kanker.

Kemudian, memiliki risiko 25 persen lebih rendah untuk meninggal karena sebab apa pun, dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah makan cabai.

Namun, dari penelitian tersebut, belum jelas berapa banyak cabai atau seberapa sering harus dikonsumsi. Sehingga, masih diperlukan lebih banyak penelitian lanjutan.

Baca juga: Benarkah Makan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan?

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com