KOMPAS.com - Cabai adalah tumbuhan dengan rasa pedas yang umumnya digunakan sebagai rempah-rempah atau bumbu dalam masakan.
Capsaicin adalah senyawa tumbuhan bioaktif utama dalam cabai, yang bertanggung jawab atas rasanya yang unik, pedas, sekaligus memiliki manfaat positif.
Cabai rawit kaya akan berbagai vitamin dan mineral serta kandungan antioksidan karotenoid, yang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan.
Salah satu manfaat kesehatan yang menarik adalah, mengonsumsi tanaman dari famili nightshade ini dapat berpengaruh terhadap umur panjang.
Baca juga: 6 Cara Mudah Menghilangkan Sensasi Panas di Tangan karena Cabai
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, sebuah penelitian di Cleveland Clinic menemukan bahwa orang yang mengonsumsi cabai bisa hidup lebih lama.
Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati pola makan lebih dari 500.000 orang di seluruh dunia.
Diketahui, subjek yang rutin mengonsumsi cabai, khususnya cabai pedas, memiliki risiko yang lebih rendah, risiko relatif, untuk meninggal karena berbagai sebab.
Hal itu juga termasuk meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kematian akibat kanker.
Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas bagi Kesehatan
Para peneliti menduga manfaat kesehatan tersebut berasal dari senyawa utama yang terdapat pada cabai, yakni capsaicin.
Cabai juga memiliki efek anti-inflamasi dan anti-oksidan pada tubuh, dan membantu mengatur kadar glukosa darah.
Sejalan dengan itu, dilansir dari laman BBC Science Focus, dijelaskan bahwa penelitian tersebut menganalisis lebih dari 4.729 penelitian.
Penelitian tersebut diambil dari lima database kesehatan global terkemuka, yang mencakup catatan kesehatan dan pola makan lebih dari 570.000 orang di AS, China, Iran, dan Italia.
Baca juga: 6 Manfaat Cabai, Cegah Penyakit Jantung hingga Menurunkan Berat Badan
Hasilnya bahwa, orang yang makan cabai memiliki risiko 26 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit jantung dan 23 persen lebih kecil untuk meninggal karena kanker.
Kemudian, memiliki risiko 25 persen lebih rendah untuk meninggal karena sebab apa pun, dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah makan cabai.
Namun, dari penelitian tersebut, belum jelas berapa banyak cabai atau seberapa sering harus dikonsumsi. Sehingga, masih diperlukan lebih banyak penelitian lanjutan.
Baca juga: Benarkah Makan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan?