Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Kreativitas Verbal Tetap Dibutuhkan di Era ChatGPT

Kompas.com - 11/10/2023, 14:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di antara keempat jenis tersebut, kreativitas verbal adalah jenis yang paling sering digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya untuk menghasilkan karya tulis.

Kreativitas verbal didefinisikan sebagai kemampuan berpikir luwes (lancar dan variatif), inovatif (unik/baru) dalam bentuk kata-kata yang terelaborasi dalam bentuk kalimat; kreativitas berhubungan dengan kemampuan berpikir divergen (Fink et al., 2020).

Namun demikian, dengan kehadiran ChatGPT, maka kreativitas verbal manusia tampak menjadi bersaing dengan AI.

Untuk menghasilkan kata-kata atau kalimat dengan jumlah tertentu secara cepat, aplikasi ChatGPT dapat dengan mudah melakukannya.

Demikian pula jika diminta lebih lanjut untuk menghasilkan konsep, maka ChatGPT dapat memberikan kata-kata atau kalimat variatif, unik, dan terelaborasi dengan baik.

Dengan demikian, terkesan tidak ada lagi keistimewaan kreativitas verbal manusia dibandingkan dengan aplikasi AI.

Lalu, masihkah kreativitas verbal manusia ada peluang untuk dianggap istimewa dan tetap dibutuhkan di era AI?

Secara umum, kreativitas manusia masih tetap dianggap istimewa. Bahkan saat kita bertanya kepada ChatGPT (OpenAI, 2023); dari tujuh jawaban yang diberikan oleh ChatGPT atas pertanyaan “Apa keistimewaan manusia dibandingkan AI?”, ChatGPT masih menyatakan bahwa kreativitas yang dimiliki oleh manusia berada pada urutan pertama yang menjadi kelebihan manusia dibandingkan ChatGPT.

Ketika ditanyakan kepada ChatGPT, “Apakah kreativitas verbal manusia masih lebih istimewa dibandingkan AI?”

Jawaban dari ChatGPT adalah “Kreativitas verbal manusia masih dianggap lebih istimewa dibandingkan dengan kreativitas yang dapat dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) saat ini” (OpenAI, 2023).

ChatGPT memberikan argumentasi bahwa kreativitas verbal manusia bersifat kontekstual. Manusia memiliki kemampuan untuk memahami dan merespons konteks dengan sangat baik.

Manusia juga dapat menggunakan pengetahuan tentang budaya/sejarah dan pengalaman pribadi untuk merespons secara lebih relevan. Kreativitas manusia berakar pada pengalaman hidup dan pemahaman mendalam tentang suatu makna (OpenAI, 2023).

Saat membaca jawaban ChatGPT, mungkin kita sebagai manusia merasa bangga, senang, antusias, dll.

Namun, jawaban yang disampaikan oleh ChatGPT bahwa manusia bersifat kontekstual, menggunakan pengetahuan, budaya/sejarah, pengalaman pribadi secara mendalam, dan relevan, sebenarnya juga ada pada jawaban-jawaban ChatGPT.

Lalu, apakah kita percaya bahwa kreativitas verbal manusia lebih istimewa dibandingkan AI?

Secara logika, kita tidak bisa mencegah jika ada yang meragukan jawaban bahwa kreativitas verbal manusia masih dianggap lebih istimewa dibandingkan dengan kreativitas yang dapat dihasilkan oleh kecerdasan buatan.

Namun demikian, sebagai manusia kita tidak boleh menyerahkan sepenuhnya tugas dan tanggung jawab kepada AI.

Dalam situasi tertentu, khususnya situasi yang membutuhkan tanggung jawab publik dan bersifat spontan, kita tidak dapat menjadikan ChatGPT sebagai andalan.

Sebagai contoh, saat kita harus berbicara, presentasi, ataupun tanya jawab di hadapan publik secara spontan, maka ChatGPT tidak dapat menjadi andalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Terlama di Era Jokowi

Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Terlama di Era Jokowi

Tren
6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari

6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari

Tren
KAI Gelar Diskon Tiket 20 Persen hingga 20 Mei 2024, Ini Daftar Keretanya

KAI Gelar Diskon Tiket 20 Persen hingga 20 Mei 2024, Ini Daftar Keretanya

Tren
Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Tren
Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Tren
Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com