Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Pemerintah Palestina Hentikan Pertumpahan Darah dan Atasi Krisis di Gaza...

Kompas.com - 11/10/2023, 12:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein Al-Sheikh mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak intensif dengan sejumlah pemimpin dunia untuk menghentikan "pertumpahan darah" di Jalur Gaza.

"Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas telah melakukan kontak intensif dengan pemimpin dunia untuk segera menghentikan perang," kata Al-Sheikh pada Selasa (10/10/2023), dikutip dari Al Quds.

Menurutnya, Palestina mengecam blokade total Israel dan mendesak dibukanya makanan dan medis ke Jalur Gaza.

Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza

Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina Riyadh Al-Maliki juga telah menghubungi sejumlah pemimpin Arab untuk memberikan dukungan politik.

Menurutnya, dukungan politik ini diperlukan untuk menghadapi agresi Israel.

Sementara itu, Dewan Menteri pada Senin (9/10/2023) telah melakukan pertemuan mendesak untuk membahas ketegangan di Gaza.

Baca juga: Nestapa Warga Gaza, Berlari untuk Lolos dari Sasaran, Datang ke Sasaran Lain

Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas

Pembentukan satgas krisis

Pertemuan ini menghasilkan pembentukan satuan tugas (satgas) krisis yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh.

Satgas krisis nantinya akan mempelajari situasi di Jalur Gaza dan memberikan bantuan yang diperlukan, dikutip dari Wafa.

"Perlu identifikasi kebutuhan darurat dan mendesak warga di Jalur Gaza dan memulai prosedur penyediaan kebutuhan secepat mungkin," ujar Shtayyeh.

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Ia menekankan, pemerintah juga akan berkomunikasi dengan badan-badan internasional dan duta besar Palestina di luar negeri untuk menjelaskan situasi di Jalur Gaza.

Dewan Menteri juga telah menyetujui pembelian generator listrik untuk diserahkan kepada rumah sakit, demi menjamin layanan kesehatan masyarakat terus berjalan.

Dalam pidatonya, Shtayyeh mendesak PBB dan lembaga hak asasi internasional untuk segera melakukan intervensi dan menghentikan ketegangan ini.

Baca juga: Mengenal Jalur Gaza, Titik Konflik antara Hamas dan Israel

Kondisi di Gaza

Mengenal Jalur Gaza yang menjadi pusat konflik Hamas dan Israel.iStockphoto/200mm Mengenal Jalur Gaza yang menjadi pusat konflik Hamas dan Israel.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina telah melaporkan adanya kekurangan tenaga dan pasokan medis di rumah sakit Gaza.

Mereka menyatakan perlunya pasokan segera untuk menyelamatkan para korban yang terluka, dengan mayoritas anak-anak.

Otoritas Energi dan Air Palestina juga melaporkan pemadaman listrik di semua fasilitas di Gaza.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Canggih yang Berhasil Dibobol Hamas

Penghentian air dan pembuangan limbah juga berpotensi menimbulkan bencana kemanusiaan. Mereka pun menyerukan bantuan internasional untuk pemulihan ini.

Saat ini, Kementerian Ekonomi, Pertanian, dan Tenaga Kerja berusaha menyediakan semua kebutuhan warga di Gaza.

Hingga kini, sedikitnya 770 warga Palestina dan lebih dari 900 orang Israel menjadi korban atas perang Hamas-Israel ini.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Ancaman Hamas, dan Jumlah Korban Jiwa...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com