KOMPAS.com - Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein Al-Sheikh mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak intensif dengan sejumlah pemimpin dunia untuk menghentikan "pertumpahan darah" di Jalur Gaza.
"Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas telah melakukan kontak intensif dengan pemimpin dunia untuk segera menghentikan perang," kata Al-Sheikh pada Selasa (10/10/2023), dikutip dari Al Quds.
Menurutnya, Palestina mengecam blokade total Israel dan mendesak dibukanya makanan dan medis ke Jalur Gaza.
Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza
Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina Riyadh Al-Maliki juga telah menghubungi sejumlah pemimpin Arab untuk memberikan dukungan politik.
Menurutnya, dukungan politik ini diperlukan untuk menghadapi agresi Israel.
Sementara itu, Dewan Menteri pada Senin (9/10/2023) telah melakukan pertemuan mendesak untuk membahas ketegangan di Gaza.
Baca juga: Nestapa Warga Gaza, Berlari untuk Lolos dari Sasaran, Datang ke Sasaran Lain
Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas
Pertemuan ini menghasilkan pembentukan satuan tugas (satgas) krisis yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh.
Satgas krisis nantinya akan mempelajari situasi di Jalur Gaza dan memberikan bantuan yang diperlukan, dikutip dari Wafa.
"Perlu identifikasi kebutuhan darurat dan mendesak warga di Jalur Gaza dan memulai prosedur penyediaan kebutuhan secepat mungkin," ujar Shtayyeh.
Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas
Ia menekankan, pemerintah juga akan berkomunikasi dengan badan-badan internasional dan duta besar Palestina di luar negeri untuk menjelaskan situasi di Jalur Gaza.
Dewan Menteri juga telah menyetujui pembelian generator listrik untuk diserahkan kepada rumah sakit, demi menjamin layanan kesehatan masyarakat terus berjalan.
Dalam pidatonya, Shtayyeh mendesak PBB dan lembaga hak asasi internasional untuk segera melakukan intervensi dan menghentikan ketegangan ini.
Baca juga: Mengenal Jalur Gaza, Titik Konflik antara Hamas dan Israel
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina telah melaporkan adanya kekurangan tenaga dan pasokan medis di rumah sakit Gaza.
Mereka menyatakan perlunya pasokan segera untuk menyelamatkan para korban yang terluka, dengan mayoritas anak-anak.
Otoritas Energi dan Air Palestina juga melaporkan pemadaman listrik di semua fasilitas di Gaza.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Canggih yang Berhasil Dibobol Hamas
Penghentian air dan pembuangan limbah juga berpotensi menimbulkan bencana kemanusiaan. Mereka pun menyerukan bantuan internasional untuk pemulihan ini.
Saat ini, Kementerian Ekonomi, Pertanian, dan Tenaga Kerja berusaha menyediakan semua kebutuhan warga di Gaza.
Hingga kini, sedikitnya 770 warga Palestina dan lebih dari 900 orang Israel menjadi korban atas perang Hamas-Israel ini.
Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Ancaman Hamas, dan Jumlah Korban Jiwa...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.